Terkini Internasional
Bertemu Prabowo, Mahfud MD Sebut Tak akan Turuti Permintaan Tebusan Rp 8,3 Miliar dari Abu Sayyaf
Prabowo Subianto menuturkan dalam pertemuan dia dan Mahfud, satu di antara pembahasan adalah penyanderaan oleh Abu Sayyaf.
Editor: Lailatun Niqmah
Dilansir TribunWow.com dari tayangan KompasTV, Rabu (27/11/2019), kelompok Abu Syayaf meminta tebusan Rp 8,3 miliar untuk membebaskan para sandera.
3 WNI asal Baubau dan Wakatobi, Sulawesi Tenggara mengaku diculuk kelompok Abu Sayyaf saat sedang mencari ikan.

• Kelompok Abu Sayyaf Culik dan Sandera 2 WNI Asal Sulbar, Minta Tebusan Rp 14 Miliar sebagai Ganti
Para nelayan itu mengatakan ditangkap pada 24 September lalu di peraiaran Lahad Datu, Malaysia.
Wakil Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse meminta pemerintah pusat membantu pembebasan warganya.
"Saya kira ini harus menjadi perhatian serius kita semua," ujar La Ode Ahmad.
"Khususnya pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Luar Negeri, Direktorat Jenderal Perlindungan Warga Negara Indonesia, dan bantuan hukum."
Menurut La Ode Ahmad, pemerintah perlu segera melakukan langkah yang terukur untuk membebaskan WNI yang disandera.
"Melakukan langkah-langkah yang lebih terukur, untuk melakukan diplomasi-diplomasi, agar ketiga warga negara kita yang saat ini menjadi korban penyanderaan Abu Sayyaf ini bisa sesegera mungkin dibebaskan," katanya.
Senada dengan hal itu, pihak keluarga korban juga meminta bantuan pemerintah, untuk segera membebaskan sandera.
Diketahui, 3 WNI yang disandera identitasnya adalah Maharudin Lunani (48), anaknya Muhammad Farhan (27), dan kru kapal Samiun Maneu (27).
Ketiganya diketahui menjadi korban penyanderaan setelah videonya viral di media sosial.
• Daftar Identitas Korban Kecelakaan Bus Kramat Djati di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), 2 Tewas
Salah seorang keluarga korban mengaku sempat melakukan komunikasi dengan korban.
Saat disandera, Maharudin Lunani sempat kontak dengan keluarga.
Ia mengaku meminta bantuan segera dibebaskan.
Istri Maharudin Lunani menyebut, saat kontak suaminya mengatakan dalam kondisi sehat, dan tetap diberi makan oleh penyandera.