Terkini Nasional
Sebut 4 Kriteria Caketum PAN, Waketum PAN Totok Daryanto Ungkit Tradisi Karakter Amien Rais
Waketum PAN, Totok Daryanto menjelaskan ada 4 parameter yang harus dipenuhi oleh calon Ketum PAN, termasuk dari sisi karakter harus sesuai tradisi
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Umum PAN, Totok Daryanto memaparkan bahwa dalam pemilihan Ketua Umum (Ketum) PAN, calon ketua umum yang dipilih harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu.
Totok Daryanto memaparkan ada total empat ukuran yang digunakan untuk menentukan Ketum dari partai bentukan Amien Rais tersebut.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Kompastv, Minggu (8/12/2019), mulanya Totok Daryanto membantah bahwa ada perdebatan yang terjadi antara ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan.
"Kalau disebut beda pendapat, menurut saya mengalir saja," jelas Totok Daryanto.
Ia kemudian mengatakan dalam pemilihan Ketum PAN, ada 4 kriteria yang harus dipenuhi oleh bakal Ketum PAN.
"Artinya ya prosesnya kita sudah bisa ikuti bersama. Setiap suksesi di organisasi politik manapun paling tidak ada 4 parameter yang perlu diperhatikan," kata Totok Daryanto.
1. Tradisi Karakter Ketum PAN Turun-temurun
Totok Daryanto mengatakan pemimpin PAN memiliki kriteria karakter tertentu yang harus dimiliki oleh penerusnya.
Ia kemudian mencontohkannya dengan ketua organisasi seperti Muhammadiyah yang dipilih dari kalangan kiai, yang sekaligus merupakan seorang intelektual dan memiliki kapabilitas sebagai ulama.
"Pertama, faktor yang sangat esensial dalam sebuah organisasi, biasanya itu sudah mentradisi," ujar Totok Daryanto.
"Misalnya kalau di organisasi non politik seperti Muhammadiyah, ketua umum itu pasti seorang kiai, punya pesantren."
"Kalau di organisasi Muhammadiyah seorang intelektual, akademisi, dan dia punya kualitas keulamaan," tambahnya.
Ia menambahkan di dalam PAN, karakter tiap ketua umumnya selalu memiliki ciri khas tersendiri yang sudah menjadi tradisi.
Mulai dari Amien Rais hingga ke Zulkifli Hasan.
"Di PAN, juga selama ini sudah terbentuk seperti itu, pertama ada Pak Amien Rais, kemudian Mas Soetrisno Bachir, Pak Hatta Rajasa, Bang Zulkifli, saya kira itulah karakter yang esensial yang sudah berlangsung," papar Totok Daryanto.
• Amien Rais Sindir Zulkifli Hasan karena Dukung Jokowi Tanpa Syarat: Saya Menangis
2. Aspek Legalitas
Totok Daryanto menjelaskan kriteria kedua, adalah para calon ketua umum tersebut harus memenuhi aspek legal yang berlaku di Indonesia.
"Kemudian parameter kedua adalah aspek legalitas, perundang-undangan, AD/ART, konvensi, yurisprudensi dan lain sebagainya," terang Totok Daryanto.
3. Kompetensi Calon Ketum
Orang yang nantinya akan dipilih sebagai Ketum PAN akan dinilai apakah memiliki kompetensi yang baik dalam bidangnya atau tidak.
"Kemudian aspek ketiga yaitu kompetensi, kompetensi ini tentu ada incumbent (petahana), ada kader yang bukan incumbent, yang sedang running untuk kongres nanti," ucap Totok Daryanto.
• Pengamat Politik Sebut Amien Rais Penentu Ketua Umum PAN yang Baru: Suka Enggak Suka, Ini Partainya
4. Faktor Lingkungan
Totok Daryanto menjelaskan faktor lingkungan adalah adanya pengaruh-pengaruh dari lingkungan internal partai maupun eksternal partai yang akan mempengaruhi proses pemilihan Ketum PAN.
"Dan yang keempat adalah faktor tantangan perubahan lingkungan, saya kira ini nanti ada internal, ada eksternal, ada tangible (bisa dilihat), intangible (tak bisa dilihat)," jelasnya.
Pada acara 'SAPA INDONESIA PAGI', Totok Daryanto juga sempat menjelaskan soal kemungkinan Zulkifli Hasan kembali menjabat sebagai Ketum PAN.
"Ya semua kan memang tergantung kepada Allah SWT," kata Totok Daryanto.
Ia tidak memberikan penjelasan mengenai isu kemungkinan Zulkifli Hasan kembali jadi Ketum PAN.
"Tidak ada kejadian yang bisa lepas dari ketetapan Allah SWT," tambahnya.
Kendati demikian, Totok Daryanto tidak memungkiri ada pergerakan dari kader PAN yang mendukung Zulkifli Hasan untuk kembali maju menjadi Ketum PAN.
"Kenyataannya ada arus bawah, ada keinginan dari kader-kader bahwa periode ini kelihatannya Ketua Umum (Zulkifli Hasan) diminta untuk maju lagi," kata Totok Daryanto.
• Terpilih Jadi Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto Tawarkan Posisi Ini ke Luhut dan JK
Pengamat Politik Soroti Dampak Keberadaan Amien Rais di PAN
Analis Politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Praytino yang juga hadir dalam acara 'SAPA INDONESIA PAGI' menyoroti keberadaan Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dalam tubuh PAN.
Adi Prayitno menjelaskan keberadaan Amien Rais di PAN dapat menguntungkan sekaligus merugikan partai tersebut.
"PAN ini memang kurang dan lebihnya sangat tergantung sama Pak Amien Rais sebagai Dewan Kehormatan di Partai Amanat Nasional," jelas Adi Prayitno.
Ia mengatakan berdirinya PAN tidak bisa lepas dari peran Amien Rais yang merupakan pendiri PAN.
"Karena memang sejak awal PAN ini tidak lepas dari institusionalisasi Pak Amien sebagai pendiri, mantan Ketua Umum (Ketum) yang sejak awal membersarkan PAN," kata Adi Prayitno.
Peran Amien Rais yang kuat di dalam tubuh PAN justru menjadi bumerang ketika PAN menjadi partai yang semakin terbuka dan berkembang.
Ia mengatakan langkah-langkah politik Amien Rais yang dilakukan terkadang justru memposisikan PAN dalam situasi yang sulit.
Bahkan tak jarang merugikan partai tersebut seperti saat Pileg 2019.
"Tapi pada saat yang bersamaan, dalam perkembangannya ketika PAN berdiaspora menjadi partai yang cukup terbuka, menjadi partai inklusif dan modern, sikap-sikap politik Pak Amien Rais seringkali manuvernya itu membuat PAN agak kesulitan," ujar Adi Prayitno.
Ia kemudian membahas tingkat elektabilitas PAN yang rendah saat ajang Pileg 2019 karena adanya langkah politik yang dilakukan oleh Amien Rais.
Adi Prayitno kemudian mengibaratkan PAN sebagai klub sepak bola, di mana Amien Rais yang berperan sebagai pelatih kemudian melakukan intervensi dengan cara turun bermain bersama pemain-pemain dari generasi muda.
Ia mengatakan tentu itu akan membuat kebingungan dalam tubuh partai PAN.
• Sempat Terjadi Keributan di Rakernas PAN, Ini Penjelasan Saleh Daulay
Video dapat dilihat mulai menit awal:
(TribunWow.com/Anung Malik)