Perseteruan Fairuz dan Galih Ginanjar
Jelang Sidang Kasus Ikan Asin, Sonny Septian Minta Dukungan dan Doa: Perbuatan yang Menjijikkan
Kasus 'ikan asin' akan memasuki babak baru dengan digelarnya sidang pertama pada Senin (9/12/2019) di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Kasus 'ikan asin' akan memasuki babak baru dengan digelarnya sidang pertama pada Senin (9/12/2019) di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Menjelang digelarnya sidang perdana kasus penghinaan terhadap Fairuz A Rafiq ini, sang suami, Sonny Septian meminta dukungan dan doa dari para pengikut serta rekan-rekannya.
Sonny Septian berharap kasus yang dinilainya sebagai perbuatan yang menjijikkan ini berakhir dengan adil.

Sonny Septian Minta Doa dan Dukungan Jelang Sidang Kasus Ikan Asin (Instagram @sonnyseptian)
• HARI INI Sidang Kasus Ikan Asin Digelar, Ini Perjalanan Kasus Galih Ginanjar, Pablo Benua, Rey Utami
Hal itu diungkapkan Sonny Septian dalam unggahan akun Instagramnya @sonnyseptian, seperti dikutip TribunWow.com, Senin (9/12/2019).
Dalam unggahannya itu, Sonny Septian memosting potret sang istri, Fairuz A Rafiq.
Terlihat Fairuz A Rafiq mengenakan baju putih dengan jilbab berwarna merah muda dalam unggahan tersebut.
Ia tampak berpose ke arah kamera dan memamerkan senyumnya, dengan mengenakan riasan yang tak tampak berlebihan, justru terkesan flawless.
"Assalamualaikum teman2.. Hari ini sidang pertama kasus fitnah terhadap istri saya dimulai," tulis Sonny Septian dalam unggahannya tersebut.
Selaku seorang suami, Sonny Septian berharap agar kasus serupa yang dialami sang istri tak lagi terjadi kepada wanita manapun.
"Bismillah doakan kami teman teman.
Agar kasus serupa tidak harus d alami lagi oleh istri saya tidak harus dialami lagi oleh orang lain dan tidak ada lagi perempuan yang dirugikan."
• Siap Jadi Saksi jika Dipanggil dalam Kasus Ikan Asin, Fairuz A Rafiq: Ini Memperjuangkan Martabat
Selain itu, ia juga berharap agar tak ada lagi orang yang berkarya dengan membuat konten yang dapat menyakiti perasaan orang lain.
Terlebih orang tersebut kemudian menganggap karyanya itu pantas untuk dipamerkan di hadapan publik.
"Bahkan tidak ada lagi orang yang semena2 membuat konten negatif yang sifat nya menghina atau menjatuhkan seseorang
seolah2 orang itu pantas untuk dihinakan dan mereka yang menghina adalah yang paling sempurna dan terhebat di muka bumi ini.."