Terkini Nasional
Pegawai Garuda Sebut Ari Askhara Bukan Satu-satunya Pelaku Utama: Diteruskan Jadi Kerajaan Garuda
Ketua Umum Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI), Zaenal Muttaqin turut mengomentari dicopotnya Direktur Utama (Dirut) Garuda, Ari Askhara.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI), Zaenal Muttaqin turut mengomentari dicopotnya Direktur Utama (Dirut) Garuda, Ari Askhara.
Ari Askhara baru dicopot oleh Menteri BUMN, Erick Thohir menjadi Dirut lantaran penyelundupan spare part Harley Davidson dalam Pesawat Garuda.
Menjadi narasumber dalam acara Sapa Indonesia Akhir Pekan pada Jumat (7/12/2019), Ari Askhara mengungkap kejanggalan di Garuda.
• Pegawai Garuda Ungkap Sejumlah Kebijakan Ari Askhara yang Menyengsarakan, Ada Karyawan sampai Opname
Mulanya, Zaenal mengatakan bahwa pemerintah seharusnya juga mengecek Serikat Pekerja.
"Serikat pekerja di Garuda harus dievaluasi mbak karena berapa banyak temen-temen baik pegawai di darat maupun di kabin itu memang seolah-olah ada yang menguasai di perusahaan ini mbak," ungkap Zaenal.
Zaenal mengatakan bahwa ada kekuatan yang lebih besar dari jajaran direksi yabng menguasai Garuda.
"Jadi penguasa ini terhadap kebijakan itu lebih dominan terhadap orang yang masih berada di entah itu di jabatan, maksudnya di Serikat Pekerja yang di Garuda Indonesia ini."
"Jadi artinya gini mbak ada kekuatan di Garuda lebih melebihi kekuatan direksi mbak," ungkap Zaenal.
Sehingga, Zaenal berharap pemerintah mengevaluasi kekuatan-kekuatan yang tidak tampak mata ini.
"Itu yang harus dibenahi jadi bukan hanya jajaran direksi."
"Tapi kekuatan-kekuatan ini (yang) tanpa bayangan, tanpa bentuk ini yang harus dievaluasi atau difokuskan oleh pemerintah," katanya.
• Bahas Copotnya Dirut Garuda, Said Didu Bandingkan Langkah Erick Thohir dan Rini Soemarno, Apa Saja?
Menurutnya, kekuatan itu sudah bersifat sistematis.
Sehingga, ia menduga bukan hanya Ari Askhara yang menjadi pelaku utama
"Ya ini sistematis banget jadi Direktur Utama kita Ari Askhara ini bukan hanya pelaku utama sebenernya mbak tapi dia sudah mengembangkan kekuatan sampai bawah," ujar Zaenal.
Zaenal menduga, kekuatan ini sudah sampai ke tingkat bawah.
Apalagi ia yakin bahwa ada banyak pengikut setia Ari Askhara.
"Jadi dari tingkat mungkin dari VP terus ke bawah ke serikat pekerjanya juga, kemudian di bawahnya juga di bawah itu ada komunitas yang memang loyal terhadap Pak Ari Askhara," ungkapnya.
Menurutnya, jika ini terus berlanjut maka kekuatan itu akan membahayakan berbagai pihak.
"Lah ini bahaya mbak, kalau ini sampai berlanjut panjang setahun dua tahun ke depan sudah jadi Kerajaan Garuda mbak," ucap Zaenal.
• Bahas Skandal Garuda, Andre Rosiade Beberkan Kasus Uang Nasabah Jiwasraya: Ada 470 Warga Korea
Lihat videonya mulai menit ke-7:20:
Bersyukur Ari Askhara Dipecat
Pada kesempatan yang sama, Zaenal secara terang-terangan bahwa pihaknya merasa sangat bersyukur dengan dipecatnya Ari Askhara.
"Jadi apa yang menjadi ungkapan temen-temen pada saat Pak Erick Thohir mengumumkan pencopotan Direktur Utama Garuda ini serasa doa kita dikabulkan oleh Allah SWT," ujar Zaenal.
Apalagi selama ini para awak kabin Garuda Indonesia tidak pernah bisa menolak kebijakan yang dianggap menyengsarakan itu.
"Karena temen-temen kita itu tidak mampu untuk melakukan gerakan atau penolakan terhadap kebijakan-kebijakan yang menyengsarakan kita sebagai awak kabin," ucapnya.
Sehingga inilah alasan mengapa para awak kabin segera mengirimkan karangan bunga tanda terima kasih pada Menteri BUMN, Erick Thohir yang sudah tegas mencopot Ari Askhara.
"Sehingga luapan emosi ini muncul dengan dengan ekpresi karangan bunga yang dikirimkan ke Kementerian BUMN," kata Zaenal.
Ia melanjutkan, selama ini para awak kabin hanya bisa menahan diri untuk mengikuti aturan.
"Jadi hal-hal yang memang selama ini kami menahan diri ini untuk mengikuti aturan-aturan atau peraturan tanpa melihat keadaan atau kondisi kita sebagai awak kabin," ungkapnya.
Saat ditanya satu di antara kebijakan apa yang janggal, Zaenal mengatakan anehnya peraturan penerbangan Jakarta-Sydney dan sebaliknya.
Ia menyebut awak kabin disebut dipaksa harus kembali dan tidak mendapat waktu istirahat menginap di Sydney.
• Bahas Copotnya Dirut Garuda, Said Didu Bandingkan Langkah Erick Thohir dan Rini Soemarno, Apa Saja?
"Salah satu adalah penerbangan jarak jauh pulang pergi mbak, jadi di sini awak kabin pergi dari Jakarta-Sydney, Sydney Jakarta sementara pilotnya itu nginep di Sydney," ucapnya.
Menurut Zaenal, peraturan itu tidak pernah terjadi sebelumnya.
Zaenal mengakui hal itu sangat menyakitkan sebagai pegawai Garuda.
"Ini tidak pernah terjadi sebelumnya kepemimpinan Garuda sebelumnya, jadi sangat-sangat menyakitkan kami sebagai awak kabin," katanya.
Bahkan dari kebijakan itu, tidak jarang awak kabin jatuh sakti.
"Bayangkan Jakarta Sydney, Sydney Jakarta itu kan dimulai di penerbangan di malam hari sampai sangat pagi kemudian kita balik lagi ke Jakarta sore hari itu banyak temen-temen kita yang mengalami kelelahan berkepanjangan, banyak yang di opname sekitar 6-7 orang."
"Itu yang membuat temen-temen kita ini peraturan apa yang dibuat oleh Ari Askhara," jelasnya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)