Breaking News:

Terkini Nasional

Laporan PISA 2018 Sebut Indonesia Dapat Rapor Merah, Ini Tanggapan Mendikbud Nadiem Makarim

Tanggapan Mendikbud Nadiem Makarim soal hasil penilaian PISA 2018 soal kondisi pendidikan di Indonesia.

Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube KEMENDIKBUD RI
Mendikbud Nadiem Makarim beri tanggapan soal penilaian PISA 2018 

TRIBUNWOW.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengomentari soal hasil laporan PISA (Programme for International Student Assessment) tahun 2018 dari OECD (The Organization for Economic Co-operation and Development).

Penilaian tersebut menyatakan Indonesia mendapat nilai yang tak memuaskan.

Dikutip dari video YouTube KEMENDIKBUD RI, Sabtu (7/12/2019), Nadiem Makarim menyatakan laporan tersebut sangat penting.

Soal Rapor Merah Skor PISA Indonesia, Nadiem Makarim: Tak Perlu Dikemas Jadi Positif

Hal tersebut dikarenakan dapat memberikan perspektif, Nadiem lalu menjelaskan pentingnya perspektif tersebut.

"Karena itu memberikan kita suatu insight baru, suatu angle baru, untuk bukan hanya mengukur kita, tetapi juga untuk hal-hal yang tidak sadar mengenai diri kita," ujar Nadiem Makarim.

"Apa yang dilakukan oleh PISA itu sama seperti yang dilakukan guru penggerak datang ke classroom atau ke kelas guru lain, mengobservasi, lalu bercerita mengenai observasi tersebut."

"Itulah yang dinamakan perspektif, kalau saya nyebutnya cara belajar," imbuhnya.

Menurut Nadiem, dengan adanya laporan ini dapat memudahkan pihaknya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di Indonesia.

"Kita tidak mungkin bisa mengetahui apa yang harus kita perbaiki, apa yang harus kita lanjutkan, kalau kita tidak dapat perspektif dari luar," kata Nadiem.

"Apakah itu luar sekolah kita, luar mata pelajaran kita, luar kelembagaan kita, baik luar negara kita."

Nadiem menilai kunci keberhasilan pembelajaran terdapat pada perspektif yang datang dari berbagai pihak.

Indonesia Krisis Literasi, Ini Kata Mendikbud Nadiem Makarim

Ada sejumlah hal yang Nadiem tangkap dari hasil PISA tersebut.

Akses Sekolah

Pertama, Nadiem memuji soal pemerataan akses anak-anak Indonesia oleh pemerintah Indonesia untuk bersekolah, meski belum semua mendapatkannya.

"Beberapa hal cukup menarik dari hasil rapat ini yang saya tangkap. Yang pertama dari sisi akses di mana Indonesia telah secara serentak memasukan anak yang tadinya di luar sekolah ke dalam sekolah. Itu luar biasa achievement kita," ujar Nadiem. 

"Memang masih banyak anak-anak yang tidak sekolah atau putus sekolah tapi sebagai negara besar kita, itu saya rasa luar biasa ya, ini bukan kata saya ya. Ini kata EODC. Ini patut kita banggai."

Nadiem Makarim nilai hasil PISA 2018 dapat dijadikan perspektif
Nadiem Makarim nilai hasil PISA 2018 dapat dijadikan perspektif (YouTube KEMENDIKBUD RI)

Sumber Daya

Kedua, sumber daya yang belum mumpuni di berbagai tempat di Indonesia, baik tenaga pendidik maupun materi yang disampaikan kepada siswa, sehingga memunculkan ketimpangan.

"Kalau untuk yang bagus-bagus kayaknya penting untuk kita lihat, tapi mari kita menyimak yang nggak terlalu bagus karena dari situlah kita (harus) belajar lebih banyak," ujar Nadiem lebih lanjut.

"Yang pertama yang saya lihat adalah dari sisi sumber daya, dari sisi resource. Baik jumlah guru maupun materi yang kita berikan kepada sekolah-sekolah di mana ada murid-murid yang sosial ekonominya masih rendah, itu sangat timpang."

Kak Seto Usul Sekolah Cukup 3 Hari ke Nadiem Makarim, Bandingkan dengan Sekolah Internasional

Mendikbud mengakui hasil PISA yang menyebut sebaran guru dan resource berkualitas masih terkumpul di sekolah-sekolah dengan status ekonominya memadai.

"Pemerataan apa yang dimaksudkan bukan hanya murid di masukan sekolah mana. Pemerataan yang utama adalah pemerataan jumlah guru, pemerataan kualitas guru dan pemerataan sumber daya yaitu resource. Itu jadi PR penting kita," tegas Nadiem.

Perundungan yang masih terjadi

Mendikbud Nadiem mengaku cukup kaget soal bullying yang menurut catatan PISA masih cukup besar terjadi di sekolah.

Tak hanya itu, Nadiem juga menilai kasus ini harus segera diberantas dan ditangani dengan baik.

"Ini bukan isu yang kecil. Ini isu yang harus kita tangani. Karena mau sampai kapan anak-anak kita dengan ketabahan natural mereka bisa menghindari trauma?"

"Tolong ini jangan disepelekan isu ini. Di situlah pendidikan karakter menjadi kunci dari keberhasilan (pendidikan) kita," ujar Nadiem.

Perubahan pola pikir 

"Satu lagi dari sisi growth mindset, kuncinya adalah kemampuan optimis terhadap masa depan atau optimis terhadap diri sendiri itu. Itu tidak tinggi (pada siswa kita)," ujar Nadiem.

"Itu growth mindset yang harus kita picu. Bahwa obyektif dari sistem pendidikan dan obyektif sehari-hari guru bukan hanya melakukan pembelajaran yang baik kepada murid-murid tetapi menanamkan kepercayaan diri keada setiap murid." 

Budaya Membaca

hasil penilaian dari PISA 2018 menyebutkan, para siswa di Indonesia memiliki minat baca yang rendah, Nadiem pun merasa prihatin akan hal itu.

"PISA ini hanya sekadar mengkonfirmasi.,saya sudah banyak mendengar dari guru bahwa masalah literasi ini sangat penting. Kita sedang mengalami krisis literasi. Karena ini suatu hal yang serius," tegas Mendikbud.

Mendikbud Nadiem Makarim  semua pihak untuk bersama-sama mencari cara bagaimana cara untuk membangkitkan animo membaca di semua jenjang pendidikan.

Mendikbud Nadiem Makarim memandang penting untuk melibatkan peran orangtua dalam menumbuhkan semangat literasi dalam diri anak. "Jangan lupa dalam hal literasi, untuk cinta pada belajar , cinta pada membaca peran orangtua lebih besar daripada guru," ujarnya.

Peran Orangtua

"Kita perlu lebih banyak peran orangtua dalam ikut mendidik dan lebih banyak guru yang menajdi orangtua di kelas," ajak Nadiem Makarim.

Mendikbud juga mendorong setiap orang untuk ikut melakukan perubahan mulai dari hal kecil.

"Mari kita bergerak. Mari kita melakukan perubahan kecil di masing-masing tempat kita," pesan Nadiem.

Lihat video selengkapnya dari menit awal:

(TribunWow.com/Fransisca Mawaski)

Tags:
Nadiem MakarimJokowiKabinet JokowiPendidikan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved