Terkini Nasional
Kata PHRI soal Pencopotan Ari Askhara, Duga Eks Dirut Garuda Jadi Dalang Mahalnya Tiket Pesawat
Hariyadi Sukamdani buka suara soal kasus penyelundupan barang mewah oleh Direktur Utama (Dirut) Garuda, Ari Askhara.
Editor: Rekarinta Vintoko
"KPPU lagi menyelidiki praktek kartel ini, dan sampai saat ini belum putus nih, ini udah hampir setahun saya juga enggak tahu kenapa KPPU begitu lama."

• Pegawai Garuda Sebut Ari Askhara Bukan Satu-satunya Pelaku Utama: Diteruskan Jadi Kerajaan Garuda
Terkait mahalnya tiket pesawat di Indonesia, Hariyadi lantas membandingkan dengan maskapai Air Asia.
"Tapi yang jelas yang kami rasakan adalah ada benchmark yang lain yaitu Air Asia," ucap dia.
"Kenapa Air Asia bisa tetap dengan harga normal dan kalau kita lihat di penerbangan regional dengan jarak tempuh yang sama itu lebih murah."
Sebagai contoh, ia juga membandingkan harga tiket pesawat di Indonesia dengan Thailand.
"Bahkan kalau kita lihat di penerbangan yang terkahir Jakarta-Wakatobi itu bisa (Rp) 6 juta sendiri," kata Hariyadi.
"Dan kalau (Rp) 6 juta itu artinya penduduk Indonesia lebih baik pergi outbond ke Thailand itu bisa 3 hari 3 malam," sambung dia.
Menurut Hariyadi, dengan terbongkarnya modus penyelundupan barang mewah di pesawat Garuda dapat digunakan sebagai momentum untuk berbenah.
"Mungkin dalam kesempatan ini yang mau kami sampaikan adalah ini momentum yang tepat buat kita berbenah," ujar dia.
Simak video berikut ini menit 6.20:
Ari Ashkari Bukan Satu-satunya
Ketua Umum Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI), Zaenal Muttaqin turut mengomentari dicopotnya Direktur Utama (Dirut) Garuda, Ari Askhara.
Ari Askhara baru dicopot oleh Menteri BUMN, Erick Thohir menjadi Dirut lantaran penyelundupan spare part Harley Davidson dalam Pesawat Garuda.
Menjadi narasumber dalam acara Sapa Indonesia Akhir Pekan pada Jumat (7/12/2019), Ari Askhara mengungkap kejanggalan di Garuda.
Mulanya, Zaenal mengatakan bahwa pemerintah seharusnya juga mengecek Serikat Pekerja.