Kabar Tokoh
JK Sebut Setya Novanto Biang Rusaknya Citra Golkar: Dia Mengemis, Melobi, Saya Bilang Tak Bisa Urus
Politisi senior Partai Golkar, Jusuf Kalla, menyebut Setya Novanto sebagai biang memburuknya citra Partai Golkar.
Editor: Lailatun Niqmah
"Khususnya Golkar, partai lain enggak. Partai lain harus berjuang di tengah-tengah persaingan yang ketat," kata dia disambut tawa peserta diskusi.
Meski begitu, Kalla menyebut, pemilu pada masa kini sudah tak begitu lagi. Jika dulu pegawai negeri sipil (PNS) pasti "berbaju kuning", kini, PNS tidak boleh berpolitik apalagi jadi anggota partai.
Dulu, aparat keamanan pun "berbaju kuning", tetapi sekarang tidak lagi.
"Babinsa netral, polisi netral," ujar Kalla.
Ia mengakui, perubahan tersebut membuat suara Golkar menjadi turun.
Jika pada pemilu tahun 1997 Golkar meraup suara sekitar 64 persen, pada pemilu 2019 partai berlambang beringin itu hanya mengantongi 12 persen suara.
• Diawali Bamsoet, Sejumlah Caketum Golkar Mundur Jelang Munas, Ada Apa?
Meski begitu, Kalla menyebut bahwa perubahan ini adalah bagian dari demokrasi.
Ia mengatakan, demokrasi harus melibatkan seluruh masyarakat, termasuk seluruh pemilih dalam pemilu.
"Partai itu juga harus demokratis karena tidak mungkin partai sebagai instrumen pokok demokrasi partainya tidak demokratis," kata Kalla.
(Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jusuf Kalla: Novanto Biangnya, Nama Partai Jadi Kena...", "Jusuf Kalla Cerita soal Ketum Parpol Layaknya Malaikat Maut...", dan "JK: Zaman Dulu Pemilu Sudah Diatur, Partai Terima Beres"