Reuni Akbar 212
Ini Balasan Haikal Hassan saat 212 Disebut Berbau Permusuhan, Ungkap Hal yang Diminta pada Jokowi
Abu Janda menyebut bahwa narasi dalam reuni 212 masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, bagaimana jawaban Haikal Hassan
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Abu Janda mengatakan bahwa sebenarnya pihaknya telah mengajak berbagai pihak untuk dialog termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Pada tanggal 18 bulan Oktober tahun 2016 tidak ada tanggapan apapun, pada tanggal 4 bulan November tahun 2016 kita ingin menghadap Bapak Presiden Jokowi untuk mengadukan hal ini," ungkap Haikal Hassan.
"Tolong lihat bingkainya yah, begini yah kenapa kami serius sekali untuk meminta Pak Basuki untuk segera diadili karena selama ini belum pernah terjadi di Republik ini seorang pejabat diputuskan telah menghina Al Quran tidak pernah ada yang berani melakukan itu."
"Karena itu kita minta mau dialog ternyata tidak terjadi," papar Haikal Hassan panjang lebar.
Namun, pria yang akrab disapa Babe Haikal ini mengatakan bahwa pihaknya sempat ditolak untuk melakukan dialog.
"Jangan lupa 212 2016 terjadi karena pemerintah menolak dialog dengan kami, jadilah 212 dan jadilah kita reuni dan reuni dan seterusnya," ungkap dia.
Selain itu, Haikal Hassan juga mengatakan perbedaan yang terjadi dengan kasus anak dari Soekarno, Sukmawati kini.
Demo berjilid-jilid tidak dilakukan seperti sebelumnya lantaran cepat diproses.
"Dan kasus Sukma kita juga pengen dialog, kita juuga pengen terbuka, bicarakan dong."
"Kalau ternyata setelah hari ini terbukalah ada sebuah dialog Bu Sukma dipanggil, diproses apakah ada ada demo berjilid-jilid? Saya jamin," ujarnya.
Lihat videonya mulai menit ke-13:57:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)