Reuni Akbar 212
Blak-blakan, Adi Prayitno Sebut Rakyat Tak Peduli pada Polemik Rizieq Shihab, Begini Alasannya
Adi Prayitno mengungkap sebagian rakyat Indonesia tak terlalu peduli pada kasus pencekalan Rizieq Shihab.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengungkap sebagian rakyat Indonesia tak terlalu peduli pada kasus pencekalan Rizieq Shihab.
Adi Prayitno menyatakan, berdasarkan hasil survei mayoritas masyarakat juga tak peduli dengan kasus pencekalan Rizieq Shihab.
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikannya melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Minggu (1/12/2019).
• Bandingkan Habib Rizieq dan TKI, Sugito Atmo Justru Sebut Pemerintah Halangi Petinggi FPI Itu Pulang
• Sebut Pemerintah Indonesia yang Halangi Kepulangannya dari Arab Saudi, Ini Permintaan Rizieq Shihab
Mulanya, Adi Prayitno menyebut bahwa isu agama dan radikalisme bukan lah menjadi persoalan penting di kalangan masyarakat.
"Kita mencoba men-tracking sebenarnya persoalan apa yang paling dihadapi oleh rakyat Indonesia, ternyata bukan masalah agama dan radikalisme," jelas Adi.
Ia lantas menyinggung isu ekonomi yang dinilainya lebih penting bagi masyarakat.
"Tapi masalah ekonomi biar enggak stuck di angka 5 persen, yang kemudian membuka lapangan pekerjaan baru, distribusi pekerjaan yang semakin merata," kata dia.
"Jadi isu-isu agama nyaris tidak pernah muncul dalam benak publik."
Lebih lanjut, ia menyinggung soal pencekalan Rizieq Shihab.
Diketahui, kini Rizieq Shihab berada di Arab Saudi karena mengaku dicekal oleh pemerintah Indonesia.
"Tidak muncul, makanya kemudian ketika ditanya apakah Habib Rizieq tidak pulang ke Indonesia itu tidak terlampau penting," ujar Adi.

Lantas, Adi menyebutkan hasil survei yang dilakukannya.
"Ada 45,6 persen yang mengatakan bahwa pulang atau tidak itu bukan urusan kami, karena yang kita hadapi itu adalah persoalan bagaimana berkelahi dengan kehidupan ekonomi, tentang pekerjaan dan lain seterusnya," ucap Adi.
"Ya pulang ya pulang aja, tidak ya tidak aja," sambungnya.
Ucapan Adi itu pun membuat presenter tergelak.
Menurut Adi, isu soal pencekalan Rizieq Shihab ini dibesar-besarkan oleh elite agama.
"Tapi jangan libatkan kita yang dalam keseharian berkelahi (dengan ekonomi)," ujar dia.
"Dalam teori agama, kenapa isu agama seperti sekarang ini menarik mas? Karena ada semacam supply dari elite yang selalu bicara tentang Habib Rizieq terutama dari elite agama."
Ia menambahkan, rakyat Indonesia kini lebih membutuhkan perbaikan di bidang ekonomi.
"Elite FPI, alumni 212, dan seterusnya, sementara masyarakat demand-nya bukan agama lagi, tapi ekonomi," ucap dia.
"Kebutuhan rakyat itu bukan agama, tapi ekonomi, lapangan pekerjaan dan seterusnya."
Simak video berikut ini di menit awal:
Pengakuan Rizieq Shihab
Petinggi Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, tak dapat menghadiri reuni akbar 212 yang digelar di Monas, Jakarta, pada Senin (2/12/2019).
Meskipun begitu, Rizieq Shihab sempat menyampaikan pidato melalui sebuah rekaman.
Dilansir TribunWow.com, dalam pidato tersebut Rizieq Shihab mengaku mendapat pencekalan dari pemerintah Arab Saudi lantaran ada permintaan dari pemerintah Indonesia.
Melalui tayangan YouTube KOMPASTV, Senin (2/12/2019), Rizieq Shihab pun memberikan nasihatnya untuk pemerintah Indonesia.
Mulanya, Rizieq Shihab menyampaikan permohonan maaf karena tak dapat menghadiri reuni akbar 212.
"Saya juga ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh peserta reuni akbar 212 kali ini, sampai saat ini saya belum bisa ikut hadir bersama dalam acara reuni akbar 212," ucap Rizieq Shihab.
"Pertanyaannya, kenapa saya belum bisa pulang sampai hari ini?," sambungnya.
Ia pun membeberkan alasannya dicekal oleh pemerintah Arab Saudi.
Disebutnya, pemerintah Indonesia adalah dalang dari pencekalan terhadap dirinya.
"Karena saya masih dicekal oleh pemerintah Saudi Arabia dengan alasan keamanan atas permintaan pemerintah Indonesia," tutur dia.

• Fachrul Razi Absen di Reuni 212, Haikal Hassan: Ini Bukan Kondangan Kawinan, Datang kalau Diundang
• Hadiri Acara Reuni 212 dengan Mengenakan Seragam Dinas, Anies Baswedan Disebut Tak Salahi Aturan
Lantas, Rizieq Shihab menyampaikan nasihatnya kepada pemerintah Indonesia.
Ia mengimbau pemerintah untuk menghentikan semua kebohongan yang dilakukan selama ini.
"Karenanya saya minta kepada Pemerintah Indonesia, sudah akhiri segala kebohongan, akhiri segala dusta dan bohong di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tutur Rizieq Shihab.
Lebih lanjut, ia juga menyinggung pernyataan Mantan Duta Besar (Dubes) Arab Saudi, Syekh Usamah As Syuaibi.
"Sebetulnya kalau kita mau jujur, apa yang sudah dinyatakan oleh Duta Besar Arab Saudi yang lama yaitu Syekh Osama As Syuaibi, di mana beliau pernah menyatakan bahwa 'Kami Saudi, setiap saat siap untuk memberikan Habib Rizieq ke Indonesia'," terang dia.
"'Akan tetapi Anda tanyakan tentang sikap daripada pemerintah Anda sendiri'," imbuhnya.
Lantas, pernyataan Mantan Dubes Arab Saudi itu dinilainya merupakan suatu bentuk pengakuan.
Bahwa, pencekalan terhadap Rizieq Shihab adalah atas permintaan pemerintah Indonesia.
"Sebetulnya pernyataan Dubes Arab Saudi yang lalu itu sudah cukup, itu sebagai pengakuan yang luar biasa bahwa ada sesuatu dari Pemerintah Indonesia sendiri yang membuat saya masih dicekal sampai saat ini," kata Rizieq Shihab.
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)