Reuni Akbar 212
Bahas Polemik Rizieq Shihab, Yusuf Martak Malah Singgung Moeldoko hingga Mahfud MD: Sudah Kelewatan
Yusuf Martak menyebut sikap pemerintah kepada Rizieq Shihab sudah kelewatan.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
Lantas, Yusuf mengimbau pemerintah agar lebih terbuka dalam kasus ini.
Ia bahkan meminta pemerintah mengungkap ketidaksukaan pada Rizieq Shihab.
"Sampai kapan ini dibuat begini terus?," tanya Yusuf.
"Jadi ini jadi lucu, itu lah yang saya sesalkan, saya lebih suka kalau memang habib (Rizieq Shihab) tidak disukai, tidak boleh pulang katakan," ujar dia.
"Pemerintah menyatakan Habib Rizieq memang belum boleh pulang," imbuhnya.
Selama ini, pemerintah disebutnya tak memberikan kejelasan terkait pencekalan Rizieq Shihab.
"Saya melihat begitu karena memang tidak pernah ada kejelasan," kata dia.
Simak video berikut ini menit 3.00:
Pengakuan Rizieq Shihab
Petinggi Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, tak dapat menghadiri reuni akbar 212 yang digelar di Monas, Jakarta, pada Senin (2/12/2019).
Meskipun begitu, Rizieq Shihab sempat menyampaikan pidato melalui sebuah rekaman.
Dilansir TribunWow.com, dalam pidato tersebut Rizieq Shihab mengaku mendapat pencekalan dari pemerintah Arab Saudi lantaran ada permintaan dari pemerintah Indonesia.
Melalui tayangan YouTube KOMPASTV, Senin (2/12/2019), Rizieq Shihab pun memberikan nasihatnya untuk pemerintah Indonesia.
Mulanya, Rizieq Shihab menyampaikan permohonan maaf karena tak dapat menghadiri reuni akbar 212.
"Saya juga ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh peserta reuni akbar 212 kali ini, sampai saat ini saya belum bisa ikut hadir bersama dalam acara reuni akbar 212," ucap Rizieq Shihab.