Breaking News:

Reuni Akbar 212

Selain Sukmawati, Ketua GNPF Ulama Sebut Ade Armando dan Abu Janda juga Harus Diadili, Kenapa?

Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Ustaz Yusuf Muhammad Martak membantah adanya unsur politik dalam reuni akbar 212.

Tangkapan Layar YouTube tvOneNews
Yusuf Muhammad Martak, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama. 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Ustaz Yusuf Muhammad Martak menyebut reuni akbar 212 memiliki agenda khusus. 

Ia menyebut reuni akbar 212 akan meminta putri proklamator RI, Sukmawati Soekarnoputri segera diadili.

Diketahui, Sukmawati Soekarnoputri diduga telah melakukan penistaan agama.

Namun, selain Sukmawati, Yusuf Muhammad Martak juga menyebut nama Ade Armando dan Abu Janda yang diduga juga melakukan penistaan agama.

Bahas Reuni 212, Slamet Maarif dan Guntur Romli Malah Debatkan Rizieq Shihab, Presenter Turun Tangan

Beberkan 3 Agenda Reuni 212, Slamet Maarif Singgung Kasus Sukmawati hingga Pemulangan Rizieq Shihab

Melalui tayangan YouTube tvOneNews, Minggu (1/12/2019), mulanya Ustaz Yusuf mengaku memperbolehkan siapapun hadir dalam reuni akbar 212.

"Siapun boleh datang, tidak ada larangan, siapapun yang datang akan kita sambut dengan hormat, dengan baik," kata Ustaz Yusuf.

"Boleh, siapa saja boleh datang, tidak ada masalah, kami tidak melarang karena tidak mungkin tamu tidak kita hormati," sambungnya.

Menurut Ustaz Yusuf, reuni akbar 212 diselenggarakan demi kemaslahatan bangsa.

"Tamu adalah segala-galanya bagi kami," ujarnya.

"Yang disampaikan adalah kemaslahatan bangsa, kemajuan bangsa dan kita akan mengkritisi."

Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Yusuf Muhammad Martak.
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Yusuf Muhammad Martak. (Tangkapan Layar YouTube tvOneNews)

Lebih lanjut, Ustaz Yusuf menyinggung soal kasus penistaan agama.

"Mungkin akan kita sampaikan prosesi-prosesi keterkaitan dengan penistaan agama, penistaan Al-Quran, penistaan Nabi Muhamad SAW," ujarnya.

"Itu kan harga mati udah, mau ada reuni, mau tidak ada reuni tetap itu akan kita sampaikan, itu mutlak kalau begitu."

Lantas, Ustaz Yusuf memberikan tanggapannya terkait dugaan kasus penistaan agama oleh Sukmawati Soekarnoputri

Ia menyebut Sukawati kerap membuat kegaduhan.

"Saya rasa itu merupakan sesuatu kewajiban ya karena yang membuat kegaduhan, yang membuat ketidaknyamanan, yang selalu kita ini di framing berhadap-hadapan," ujar Ustaz Yusuf.

Lebih lanjut, ia menyebut nama tiga tokoh yang diduga kerap melakukan penistaan agama.

"Karena adanya tiga orang saja kan, Sukmawati Soekarnoputri, anaknya founfing father, pemimpin bangsa yang kita hormati, yang kita sanjung-sanjung," kata Ustaz Yusuf.

"Dan yang kedua, Abu Janda dan Ade Armando," imbuhnya.

Menurutnya, ketig tokoh itu perlu diadili secara hukum atas perbuatan yang dilakukan.

"Jadi ini saja, kalau ini diberi teguran atau diproses hukum, saya rasa semuanya akan berakhir Insya Allah tidak ada lagi kegaduhan," terangnya.

"Karena tiga orang ini yang selalu bergantian dan tidak akan ada henti-hentinya akhirnya muncul lah penista-penista yang lain, ini lah yang membuat kegaduhan. Tapi kami yang selalu dianggap membuat kegaduhan, itu yang terbalik-balik ya menurut saya."

Maruf Amin Tak Permasalahkan Acara Reuni 212 di Jakarta, Selama Penuhi Syarat Berikut

Mulai dari Jokowi hingga Habib Rizieq, Muzammil Yusuf Sebut Kandidat Penguasa Panggung Reuni 212

Simak video berikut ini menit 4.37:

Tiga Agenda Utama Reuni Akbar 212

Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif mengungkap tiga agenda utama diselenggarakannya reuni akbar 212 di Monas.

Dilansir TribunWow.com, dari tiga agenda utama tersebut, satu di antaranya yakni meminta Sukmawati Soekarnoputri segera diadili secara hukum.

Diketahui, Sukmawati dianggap telah melakukan penistaan agama.

Hal itu disampaikan Slamet Maarif melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Sabtu (30/11/2019).

 Slamet mengungkapkan tiga agenda utama reuni akbar 212.

Ia pun menyinggung nama Sukmawati Soekarnoputri.

"Nah, tadi kita ingin mengkritisi pemerintah, makanya besok itu ada tiga agenda," kata Slamet.

"Pertama kita mengingat anak bangsa tadi untuk penista agama, Bu Sukmawati yang sudah berkali-kali untuk segera diproses secara hukum sesuai dengan hukum di Indonesia."

Slamet Ma'arif saat menyampaikan reuni akbar 212 meminta Sukmawati Soekarnoputri segera diadili.
Slamet Ma'arif saat menyampaikan reuni akbar 212 meminta Sukmawati Soekarnoputri segera diadili. (Tangkapan Layar YouTube Talk Show tvOne)

Soal Reuni Akbar 212, Guntur Romli Singgung Langkah Politik Anies Baswedan di 2024, Maju di Pilpres?

Mulai dari Jokowi hingga Habib Rizieq, Muzammil Yusuf Sebut Kandidat Penguasa Panggung Reuni 212

Selain itu, reuni akbar 212 itu disebutnya juga diadakan untuk meminta pemerintah segera memulangkan Habib Rizieq Shihab (HRS).

Diketahui, Rizieq Shihab kini berada di Arab Saudi kerena mengaku dicekal oleh pemerintah Indonesia.

"Yang kedua, kita ingin meminta kepada semua pihak untuk menghentikan pengasingan politik HRS," kata Slamet.

"Sekaligus mengembalikan hak asasi beliau untuk bisa kembali ke tanah air, berkumpul dengan kami, berkumpul dengan umat, itu hak asasi Beliau."

Menurut Slamet, pencekalan terhadap Rizieq Shihab itu merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia.

"Karena selama ini hak asasi beliau betul-betul dipecundangi sampai saat ini, beliau harus meninggalkan keluarga besarnya di sini," bebernya.

"Beliau harus bayar kontrakan di sana, Beliau di sana enggak bisa mencari nafkah untuk keluarganya, ingin kembali menghadiri reuni pun yang seharusnya hadir sampai sekarang belum ada kejelasan."

Lantas, Slamet membeberkan agenda utama ketiga diselenggarakannya reuni akbar 212.

"Yang ketiga ageda kita adalah kita ingin mendoakan saudara kita di Gaza dan Palestina lewat momen munajat dan maulid nabi nanti, itu agenda utama kita besok," jelasnya.

"Aksi bela Islam, bela Rasulullah."

(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Sukmawati SoekarnoputriAde ArmandoAbu JandaGNPF UlamaReuni Akbar 212
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved