Terkini Nasional
Bahtiar Ungkap Kekuatan Ormas di Era Modern: Mampu Rontokkan Negara Lain dari Dalam
PLT Dirjen Pol dan Pum Kemendagri, Bahtiar jelaskan ormas saat ini memiliki kekuatan yang besar hingga bisa digunakan sebagai alat diplomasi
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
Video dapat dilihat di menit 7.12:
Bahtiar Paparkan Kriteria Ormas Sehat
PLT Dirjen Pol dan Pum Kemendagri, Bahtiar memberikan penjelasan tentang kriteria pengelompokkan ormas yang akan dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Selain kriteria yang ia sebutkan, Bahtiar juga membahas rekam jejak ormas yang melakukan aksi premanisme atas nama ormas.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Talk Show tvOne, Rabu (27/11/2019), ada beberapa kriteria yang disebutkan oleh Bahtiar untuk mengukur apakah ormas tersebut sehat atau tidak.

• Apa yang Dilakukan FPI Jika Surat Daftar Tak Diperpanjang Pemerintah? Ini Jawaban Kuasa Hukumnya
• Ditanya soal Izin Perpanjangan Ormas, Kuasa Hukum FPI Habib Ali Alatas Beri Kritik pada tvOne
"Banyak aspek yang bisa kita perhitungkan," kata Bahtiar.
"Misalnya soal kelembagaannya, soal sumber pembiayaannya, manajemennya, tata kelolanya, apakah transparan atau tidak transparan, apakah misal dia punya program yang jelas atau rutin atau memang accidental (tidak disengaja," imbuhnya.
Bahtiar juga menyinggung soal kegiatan yang dilakukan oleh ormas tersebut dalam kehidupan bermasyarakat.
"Kemudian aktivitasnya di ruang publik seperti apa," kata Bahtiar.
Bahtiar kemudian menjelaskan dalam menyusun kriteria ormas yang sehat, pemerintah tidak akan subjektif.
Ia menjelaskan pemerintah akan merangkul pihak-pihak lain agar penilaian ormas dapat dilakukan secara objektif.
"Ormas ini memang aktornya banyak, bidangnya banyak, cakupannya juga sangat luas, makannya ini pengklasifikasiannya harus metodologinya benar, supaya nanti juga kita lakukan uji publik," papar Bahtiar.
"Jadi tidak subyektif pemerintah, memang kami yang memafsilitasi untuk menyusun indeks kinerja ormas itu."
"Tapi bukan berarti kami yang menyusun parameternya, kami melibatkan pakar, akademisi dan termasuk ormas, supaya nanti pada akhirnya kita menemukan kriteria-kriteria," imbuhnya.
Kemudian ia memberikan sekilas gambaran kriteria yang akan digunakan untuk mengukur suatu ormas.