Ahok Jadi Bos Pertamina
Kelakar Hendri Satrio di ILC soal Ahok, Mulai dari Dubes Arab Saudi hingga Marahi Jokowi
Pengamat politik Hendri Satrio beberapa kali membuat lelucon soal Ahok karena sifat tempramental yang dimilikinya
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik Hendri Satrio melontarkan beberapa candaan saat membahas soal kemungkinan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok berdasarkan polling yang ia buat di akun sosial media miliknya.
Hendri Satrio mengungkit karakter Ahok yang keras dan terkenal sering marah-marah sebagai bahan candaannya.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Indonesia Lawyers Club, Selasa (26/11/2019), mulanya Hendri Satrio menjelaskan bagaimana dirinya melakukan sebuah polling soal posisi yang cocok untuk dijabat Ahok.

• Ungkit Masa Ahok Dibui, Ilham Bintang Bandingkan Nasib Rizieq Shihab Kini: Menyakitkan Pak Karni
• Sebut Ahok Tak Layak Jadi Bos Pertamina, Marwan Batubara Sebut Sederet Peraturan yang Ditabrak Ahok
Ia melakukan tes tersebut di akun Twitter pribadinya.
"Saya tes sendiri di Twitter saya, memang akun Twitter saya belum sebanyak Bang Karni, tapi 11 ribu cukuplah," jelas Hendri Satrio.
"11 ribu itu cukup, dan yang membalas, merespons Twitter saya itu 8.700 responden," tambahnya.
Kala itu Hendri Satrio memberikan 4 pilihan kepada warga net di twitter.
"Saya waktu itu kasih empat pilihan," kata Hendri Satrio.
Ia memberikan pilihan Dirut BUMN, Komisaris BUMN, Duta Besar, dan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
"Yang pertama Dirut BUMN, karena waktu itu digaungkannya sebagai Dirut," ujar Hendri Satrio.
"Komisaris BUMN, ini alasannya saya masukkan komisaris itu yang paling lay low (tidak mencolok), yang paling sederhana itu komisaris BUMN."
"Karena relawan manapun bisa jadi komisaris BUMN," tambahnya.
Saat menyebut duta besar, Hendri Satrio bercanda soal menjauhkan Ahok dari Indonesia agar semisal Ahok marah-marah tidak heboh di Indonesia.
Namun Hendri Satrio melanjutkan jika ditaruh di luar, bisa jadi hubungan antar negara terganggu karena sifat Ahok yang tempramental.
"Kemudian yang ketiga ini, saya masukkan duta besar, kenapa duta besar, saya pikir kalau Ahok mau marah-marah agak jauh dari Indonesia," canda Hendri Satrio.
"Tapi terus saya juga diprotes, 'Hen itu belum jadi duta besar aja waktu Pilpres saja sudah marah-marah, jangan nanti jadi duta besar malah hubungan antar dua negara menjadi kacau'," tambahnya.
Hendri Satrio kembali bercanda ketika membahas kemungkinan Ahok ditempatkan di Wantimpres.
Menurut Hendri Satrio, akan panjang urusannya jika Ahok marah ke presiden, maka ia menyimpulkan Ahok akan aman di Wantimpres.
"Terus saya kasih pilihan Wantimpres, kenapa Wantimpres, kalau Wantimpres ini dia lapor cuma sama Pak Jokowi, sama Presiden," ujar Hendri Satrio.
"Maksud saya kalau dia ditaruh di Wantimpres, enggak mungkin juga dia marah-marah sama presiden," tambahnya.
Ia kemudian menunjukan hasil dari polling twitter-nya.
Hasilnya paling banyak adalah posisi Dirut BUMN.
"Memang dari empat pilihan itu yang paling banyak dipilih Dirut BUMN, 39 persen," kata Hendri Satrio.
Hendri Satrio kemudian mengutip salah satu komentar warga net yang mencuri perhatian.
Komentar tersebut menuliskan sebaiknya Ahok ditempatkan sebagai Duta Besar Arab Saudi.
"Sedikit saja 36 persen itu Dubes, tapi memang kalau di komen itu Bang, banyak juga yang nulis Dubes Arab Saudi," kata Hendri Satrio.
"Terus saya bilang, 'waduh ini,ini kolom netizen itu kan inginnya yang begitu (unik)'."
"Terus kemudian yang selanjutnya jadi Wantimpres."
"Justru komisaris BUMN ini menurut netizen paling kecil," imbuhnya.
• Hendri Satrio Bertanya-tanya Kenapa Ahok Jadi Komut, Sapa Said Didu juga Lurus, Berani dan Cerdas
Video dapat dilihat di menit 2.53:
Campur Tangan Jokowi Bantu Ahok Jadi Bos BUMN
Pengamat Politik, Hendri Satrio buka suara soal pro kontra penunjukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Hendri Satrio menyinggung adanya kedekatan hubungan Ahok dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga soal upaya pengalihan isu.
Melalui tayangan Indonesia Lawyers Club, Selasa (26/11/2019), Hendri Satrio menyinggung sejumlah pihak yang dididuga terkait dengan penunjukan Ahok.
"Kalau kita bicara keputusan yang sudah disampaikan maka kan ada beberapa aktor juga yang mau kita bahas nih," tutur Hendri.
• Pengamat Ungkap Tugas Berat Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina, Singgung Praktik Mafia Migas
• Singgung Keahlian, Andre Rosiade Blak-blakan Minta ErickThohir Pecat Ahok jika Lakukan Ini
Hendri juga menyinggung soal kemungkinan adanya unsur 'titipan' dari Jokowi.
"Apakah ini benar-benar insiatif dari seorang Erick Thohir, atau memang sebetulnya ada titipan nih dari Pak Jokowi?," tanya Hendri.
"Kan kita enggak tahu juga, nanti kita tanyakan ke Bang Arya (Sinulingga) kira-kira ada perannnya Pak Jokowi enggak di sini?," sambungnya.
Hendri pun mengaku tak mempermasalahkan jika memang benar penunjukan Ahok di Pertamina adalah karena unsur 'titipan' dari Jokowi.
"Kalau memang ada yang enggak apa-apa, diakui saja, berarti kan memang sangat dekat kan hubungannya," ucap Hendri.
Lantas, ia menyinggung gurauan seorang rekan terkait kedekatan hubungan Ahok dengan Jokowi.
"Ada teman saya berseloroh, kan saya tanya 'Kenapa ya Pak Jokowi itu care banget sama Ahok?'," ucap Hendri.
" 'Enggak tahu, mungkin sepupu', karena care betul Pak Jokowi ini," sambungnya tertawa.
Hendri juga menyinggung adanya pengalihan isu terkait penunjukan Ahok ini.
Bahkan, ia juga mempertanyakan adanya unsur balas budi Jokowi pada Ahok.
"Jadi tadi pengalihan isu, kemudian apakah ini hadiah atau apakah ini balas jasa atau ini kah pengobat apa ya, pengobat bahwa Pak Jokowi akhirnya tidak mampu juga mencegah Pak Ahok masuk penjara waktu itu?," ucap Hendri.
"Apakah itu? Kemudian sekarang dimunculkan Ahok, kenapa mesti Ahok?," sambungnya bertanya.

Lebih lanjut, Hendri menyinggung soal anggapan yang menyebut Ahok sebagai orang yang lurus.
Namun, saat menyampaikan pernyataan itu, Hendri justru menggoda Mantan Sekretaris Kementrian BUMN Said Didu.
"Ada yang mengatakan Ahok itu lurus, berani, cerdas, ya yang tadi itu banyak lurus berani, cerdas, Bang Said Didu cerdas? Berani dan lurus pastinya kan?," tanya Hendri.
Terkait alasan penunjukan Ahok, Hendri menduga adanya upaya pengalihan isu.
"Jadi kenapa mesti Pak Ahok? Makanya saya dari awal sudah menduga mungkin ada pengalihan isu di sana," kata Hendri.
"Karena itu tadi, prosesnya harus dipertontonkan ke publik."
Ia pun mempertanyakan kehebohan penunjukan Ahok di Pertamina.
Sebab, Menteri BUMN Erick Thohir disebutnya bisa saja menunjuk Ahok tanpa mengumumkannya di hadapan publik.
"Kan bisa saja Pak Erick panggil Ahok, kemudian sudah selesai enggak usah pengumuman," kata Hendri.
• Singgung Keahlian, Andre Rosiade Blak-blakan Minta ErickThohir Pecat Ahok jika Lakukan Ini
• Imbau Ahok Mundur dari Pertamina, Marwan Batubara Diskakmat Arya Sinulingga: Anda Berhalusinasi?
Simak video berikut ini menit 5.03:
(TribunWow.com/Anung Malik/Jayanti Tri Utami)