Ahok Jadi Bos Pertamina
Marwan Batubara Didebat Sebut Kasus Korupsi Ahok Dilindungi KPK, Arya Sinulingga: Halu, Berbahaya
Terjadi perbedaan argumen Marwan Batubara dengan Staf Khusus BUMN Bidang Komunikasi, Arya Sinulingga soal Ahok.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Terjadi perbedaan argumen antara Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies, Marwan Batubara dengan Staf Khusus BUMN Bidang Komunikasi, Arya Sinulingga.
Arya Sinulingga menganggap bahwa tudingan-tudingan Marwan Batubara pada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak benar.
Perdebatan itu terjadi saat Arya Sinulingga dan Marwan Batubara hadir di acara Indonesia Lawyers Club pada Selasa (26/11/2019).
• Sebut Ahok Tak Layak Jadi Bos Pertamina, Marwan Batubara Sebut Sederet Peraturan yang Ditabrak Ahok
Mulanya, Marwan Batubara memberikan imbauan pada para pendukung Ahok.
Marwan memperingatkan pendukung Ahok untuk mau membuka pandangannya soal pria tiga anak itu.
"Dan saya berharap yang selama ini mengagumi atau mendukung Ahok supaya mau membuka hati," ujar Marwan seperti dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club.
Lantas dia mencontohkan dirinya sendiri yang berani mengkritik Ahok meski mengaku tidak memiliki kebencian pribadi.
"Coba lihat saya ini tidak ada dengan faktor kebencian ya, kita bicara hukum harus ditegakkan, keadilan harus ditegakkan," ujarnya.
Kemudian, Marwan mengatakan bahwa Ahok memiliki banyak kasus hingga diminta untuk lebih baik mundur.
"Ini ada kasus belum ditutup ya Pak Arya (Sinulingga). Bisa dilanjutkan lagi karena alat buktinya sudah lebih dari cukup."
"Karena itu mari bagi Pak Ahok saya kira lebih bagus mundur," kata Marwan.
Marwan menyarankan agar Ahok lebih dulu menyelesaikan kasus hukumnya di pengadilan.
"Karena kalau tidak mau mundur, Pak Jokowi karena bukan beliau yang minta silahkan ini, diganti pak lanjutkan dengan proses pengadilan. Makasih," ucap Marwan.
Sementara itu, Staf Khusus BUMN Bidang Komunikasi yang turut hadir, Arya Sinulingga justru tertawa.
Saat ditanya apakah karakter emosional Ahok termasuk alasan menolak Mantan Bupati Belitung Timur tersebut, Marwan tegas membantahnya.
Menurutnya, membawa-bawa sifat Ahok tidak pas menjadi alasan untuk menolaknya.
"Tapi Pak Marwan enggak keberatan dengan emosi? Sebanyak itu kesalahan Pak Ahok tersebut saya enggak denger emosionalnya Ahok itu jadi pertimbangan?," tanya Karni Ilyas.
"Itu bisa saja pak, kita bicara soal nilai-nilai moral ya tapi kan itu bukan signifikan," jawab Marwan.
• Sebut Mafia Migas Dekat Kekuasaan, Sudjiwo Tedjo: Jokowi Gunakan Ahok untuk Perangi Tubuhnya Sendiri
Marwan menegaskan, dirinya menolak Ahok karena ia merasa mantan suami Veronica Tan itu tengah tersandung kasus hukum.
Semua orang termasuk Ahok harus dihukum jika memang bersalah.
"Kita kan bicara soal hukum dan keadilan Undang-undang Dasar misalnya pasal 1 mengatakan ini kita ini adalah negara hukum pasal 27 misalnya mengatakan semua orang itu sama dihadapan hukum," singgung Marwan.
Marwan merasa, Ahok telah mendapat keistimewaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia menyesalkan Ahok selama ini disebut-sebut orang baik.
"Nah Pak Ahok ini sudah mendapat keistimewaan dari KPK, dia dilindungi dari kasus-kasus korupsinya lalu dikampanyekan sebagai orang baik, punya integritas, saya kira tidak benar, saya tidak mau itu, saya tidak mau menerima itu," kritik Marwan.
Kemudian, Arya Sinulingga yang berkesempatan menjawab langsung membantah argumen-argumen Marwan.
Arya menegaskan bahwa kasus-kasus Ahok sudah ditangani KPK.
Namun, KPK yang menjelaskan sendiri bahwa Ahok tidak terbukti melakukan kesalahan.
"Kasus yang disebut sama Bang Marwan Batubara ini adalah kasus yang masuk di KPK."
"KPK yang mengatakan tidak diteruskan kita kan tahu KPK ini sangat independen," tegas Arya.
Arya mengatakan, KPK merupakan lembaga yang tidak bisa diintervensi.
Bahkan, beberapa menteri Jokowi bisa ditangkap KPK.
• Di ILC, Ilham Bintang Protes Ahok Dianak Emaskan, Dibandingkan dengan Nasib Rizieq Shihab
"Menterinya Pak Jokowi berapa orang ditangkap, artinya Menteri Pak Jokowi saja ditangkap, di-teskakan, apalagi seorang Ahok? Siapa sih Ahok? Sampai KPK enggak berani seperti kata Bang Marwan tadi," ujar Arya keras.
Arya meminta agar jangan ada tudingan-tudingan yang menyebut Ahok telah dilindungi oleh KPK.
"Jangan nanti kita untuk hal-hal tertentu kita katakan KPK ini hebat,hebat, hebat tapi kasus ini, 'ah udah dibeli dia, udah dibeli dia'," ujar Arya.
Dengan keterangan yang jelas dari KPK soal Ahok, Arya lantas menyebut Marwan hanya berhalusinasi telah menuding BTP sedemikian rupa.
"La ini mana? Kita konsisten saja KPK jelas-jelas mengatakan ini tidak ada korupsinya, mereka tidak meneruskan kasusnya."
"Jadi tadi semua yang dikatakan Bang Marwan tadi, semua halusinasinya Bang Marwan," papar Marwan.
Mendengar itu, Staf Ahli Kepresidenan yang turut hadir Ali Ngabalin berseru dengan kencang 'Jos' hingga berulang kali.
Menurut Arya, kondisi yang dialami Marwan kini sudah membahayakan.
"Jadi ini bagi kaum Milenial Bang Marwan dalam kondisi 'halu' nah ini yang berbahaya sudah dalam kondisi halusinasi," pungkasnya.
Lihat videonya mulai menit ke-11:40:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)