Staf Khusus Presiden
Putra Nababan Sebut Stafsus Presiden Bukan Pepesan Kosong, PKS dan Pakar Komunikasi Singgung Gimik
Putra Nababan menyebut Stafsus milenial Jokowi merupakan sosok yang sudah punya nama dan berkontribusi di bidangnya.
Penulis: Laila N
Editor: Mohamad Yoenus
"Jadi wajah-wajah milenial yang masuk ke lingkaran Istana, kita berharap ada policy yang berubah," ucap Kholid.
"Dan ini yang menjadi tantangan."
Menurut Kholid, jika tidak ada perubahan yang signifikan terkait kebijakan yang menyangkut anak-anak muda, maka masuknya milenial di stafsus hanya gimik saja.
Kholid mencontohkan kebijakan mengenai start up dan pengangguran yang bermasalah.
Sementara itu, Lely Arrianie menyebut bahwa kata staf khusus milenial sendiri merupakan gimik.
• Cerita Angkie Yudistia, Perempuan Disabilitas Jadi Staf Khusus dan Jubir Jokowi: Saya Sendiri Syok
"Sebenarnya pengumuman Pak Jokowi tentang milenial itu sendiri adalah gimik lho," ujar Lely Arrianie.
"Karena itu adalah peristiwa komunikasi."
"Peristiwa komunikasi kan ada benang merah, tadi Bang Putra bilang, dari apa yang dijanjikan Pak Jokowi sejak kampanye."
"Ada perubahan yang dilakukan, bahwa melibatkan anak-anak muda," imbuh Lely Arrianie.
Lely Arrianie kemudian menyinggung soal pro dan kontra soal milenial.
"Karena biasanya perspektif kita itu mendahului observasi kita," ujar Lely Arrianie.
"Kita kan tidak tahu apa yang akan mereka lakukan sebagai staf khusus."
"Nah kata staf khusus itu sendiri sudah gimik itu."
"Jadi sebagai staf khusus itu apa yang akan mereka lakukan," sambungnya.
Lely Arrianie kemudian mengatakan bahwa 7 orang milenial yang dipilih merupakan warna dari Jokowi, termasuk dalam Dilan (digital dan melayani) yang dulu sempat disebut presiden.