Breaking News:

Staf Khusus Presiden

Polemik 7 Stafsus Milenial Jokowi, Digaji Besar meski Tak Kerja Full Time hingga Dianggap Gimik

Tujuh staf khusus milenial Presiden Jokowi menuai polemik. Mulai dari kewajiban, gaji yang besar hingga upaya pencitraan yang dilakukan Jokowi.

Editor: Mohamad Yoenus
Tribunnews/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris
Presiden Joko Widodo mengenalkan tujuh orang sebagai Staf Khusus Presiden untuk membantunya dalam pemerintahan pada sebuah acara perkenalan yang berlangsung dengan santai di veranda Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2019) sore. Ketujuh staf khusus baru yang diperkenalkan Presiden Jokowi merupakan anak-anak muda berusia antara 23-36 tahun atau generasi milenial. Adapun ketujuh staf khusus baru yang diumumkan oleh Presiden Jokowi yaitu (kiri ke kanan) Andi Taufan Garuda Putra, Ayu Kartik 

Alih-alih membantu presiden, banyaknya stafsus yang ada dikhawatirkan justru akan membuat presiden bingung.

Secara khusus, ia memberikan perhatian terhadap keberadaan stafsus milenial.

Ia berharap, mereka nantinya benar-benar memberikan kontribusi besar terhadap pemerintahan.

"Adanya staf khusus, bukan hanya gimmick milenial, tetapi policy," ucap dia.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon meragukan, para stafsus milenial itu akan banyak membantu kepala negara dalam menjalankan tugasnya.

Sebaliknya, ia menduga, penunjukkan itu tak lebih dari sekedar pencitraan.

"Cuma lipstik saja, pajangan sajalah begitu," kata Fadli di Gedung Lemhanas, Jakarta, Sabtu.

Fadli pun menyoroti inkonsistensi sikap Jokowi.

Sebab, dalam banyak kesempatan ia terus menekankan pentingnya perampingan birokrasi.

"Ya, itulah Pak Jokowi. Memang konsisten dengan inkonsistensinya. Apa yang diomongkan kadang-kadang beda dengan yang dilakukan," ujar dia.

Penunjukan Milenial sebagai Staf Khusus Presiden Disebut PKS sebagai Bagian Politik Simbol Jokowi

Namun, Baidowi meyakini, presiden tidak sembarangan dalam memilih stafsusnya.

Setiap stafsus memiliki kemampuan dan rekam jejak yang memang dibutuhkan dalam pemerintahan.

"Kan enggak mungkin juga Pak Jokowi angkat stafsus yang gak punya track record," kata dia.

Sementara itu, menurut Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh, para milenial yang ditunjuk menjadi stafsus akan mendapatkan pengalaman yang besar nantinya.

"Ini katakanlah latihan kalau kamu di sekolah ada kampus, ada magang, kita kenal itu," ucap Surya di Jatim Expo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
JokowiStaf Khusus PresidenJakarta
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved