Ahok Jadi Bos Pertamina
Soroti Pembangunan Kilang Minyak Pertamina, Politisi Nasdem Beri Tantangan pada Ahok: Berani Enggak
Politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem), Kurtubi buka suara soal harapannya terkait posisi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pertamina.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
"Bayangkan kilang dalam teori yang paling dasar ilmu perminyakan, lokasi harus salah satu dekat dengan minyak mentah sebagai bahan baku kilang," ucap Kurtubi.
"Nomor dua dekat dengan konsumen yang membutuhkan BBM, ini tidak dua-duanya kalau di Bontang," imbuhnya.
Lebih lanjut, Kurtubi menyebut anggaran pembangunan kilang miyak tersebut sangat besar.
Untuk itu, ia sangat menyayangkan jika kilang minyak yang dibangun tak efisien.
"Ingat ini investasi (Rp) 14 triliun diputuskan di lokasi yang salah, di perintahkan ke Pertamina untuk bangun," jelas Kurtubi.
"Berani enggak Pak Ahok mengatakan 'Tidak, jangan diteruskan ini mari kita evaluasi bersama keekonomian'," sambungnya.
Lantas, Kurtubi kembali menegaskan bahwa pembagunan kilang minyak di Bontang tersebut tak akan efisien.
"Kalau saya dipaksa menyetujui investasi begitu besar di Bontang ya, sekalipun kerja sama dengan negara-negara Timur Tengah, tidak efisien secara nasional," kata Kurtubi.
"Sebab BBM-nya untuk Indonesia Timur, jarak angkutnya 50 tahun mondar-mandir ke Indonesia Timur," sambungnya.
Ia bahkan juga menyoroti asal bahan baku yang seluruhnya berasal dari luar negeri.
"Bahan bakunya 100 persen impor, catat ini ya," pungkasnya.
Simak video berikut ini menit 4.55:
Alasan Erick Thohir Pilih Ahok
Menteri BUMN Erick Thohir membeberkan alasannya memilih Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai petinggi Pertamina.
Diketahui, Erick Thohir secara resmi mengumumkan Ahok sebagai Komisaris Utama (Komut) di Pertamina.