Ahok Jadi Bos Pertamina
Soal Ahok Masuk Pertamina, Said Didu Ungkit Kontroversi sang Mantan Gubernur: Yang Pro Jangan Marah
Mantan Sekretaris Kementrian BUMN, Said Didu menyoroti tentang kontroversi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Ujian terkahir berikutnya apakah Erick Thohir tetap konsisten berbasis pada profesionalisme," jelas Said Didu.
"Tentang Ahok itu adalah hal biasa, kalau tidak kontroversial bukan Ahok namanya, jadi biasa saja."
Lantas, Said Didu juga mengimbau pada publik untuk tak terlalu terbawa pada kontroversi yang beredar.
"Kontroversi itu kita ambil baiknya gitu, jadi jangan yang pro Ahok jangan terlalu marah, yang anti-Ahok juga terlalu marah-marah," imbau Said Didu.
Terkait jabatan yang diemban Ahok kini, Said Didu menyebutkan empat tugas yang diharapkannya mampu dilakukan Mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Mari kita tugaskan Ahok melakukan empat hal yang saya katakan tadi adalah mengubah dirinya, melawan mafia migas, melawan dalam tanda kutip penugasan pemerintah yang merugikan Pertamina, dan melawan pihak-pihak yang mengalihkan investasi Pertamina sehingga tidak berjalan sebagaimana mestinya," ucap Said Didu.
"Karena Ahok dianggap hebat maka jangan kasih pekerjaan yang cetek, maka kita buktikan apakah Ahok orang pendobrak."
Simak video berikut ini menit 16.40:
Alasan Erick Thohir Pilih Ahok
Menteri BUMN Erick Thohir membeberkan alasannya memilih Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai petinggi Pertamina.
Diketahui, Erick Thohir secara resmi mengumumkan Ahok sebagai Komisaris Utama (Komut) di Pertamina.
Dilansir TribunWow.com, Erick Thohir mengaku menunjuk Ahok karena menganggap mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai sosok pendobrak.
Melalui tayangan YouTube KOMPASTV, menyebut pihaknya kini membutuhkan tim yang handal untuk menyelesaikan berbagai masalah di Pertamina.
"Nah, proses-proses daripada pembangunan revinery ini sangat amat berat, jadi saya perlu teamwork yang besar, tidak bisa hanya dirut saja," terang Erick Thohir.
"Harus bagi tugas semua."