Staf Khusus Presiden
Jadi Staf Khusus Presiden, Angkie Yudistia Siap Suarakan Hak Penyandang Disabilitas Indonesia
Angkie Yudistia, sosok wanita penyandang disabilitas berpengaruh yang kini jadi satf khusus presiden.
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Claudia Noventa
Diduga hal tersebutlah yang menjadi penyebab Angkie kehilangan fungsi indra pendengarnya.
“Awalnya aku enggak tahu (ada gangguan pendengaran), sampai lingkungan sekitar bilang sudah manggil-manggil, tetapi aku enggak dengar, enggak nengok,” cerita Angkie saat ditemui Kompas.com di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, 1 Maret 2017
Tak mudah bagi Angkie untuk menerima kenyataan dirinya tak lagi dapat mendengar.
Ia sering merasa tertekan dan tak percaya diri dengan lingkungan sekitar.
Setidaknya Angkie butuh waktu hingga 10 tahun untuk bangkit dari keterpurukan.
Saat berkuliah, ia mulai menyadari, apabila dirinya tak pernah mau menerima kekurangannya, sampai kapanpun ia tak akan bisa menikmati hidupnya.
"Dosenku bilang, kamu jujur sama diri kamu sendiri. Kalau kamu sudah jujur sama diri sendiri dan jujur sama orang lain, orang lain akan mengapresiasi kejujuran kita," ujar Angkie.
"Jadi benar, ketika aku jujur, mereka jadi sangat bantu."
Angkie Yudistia lalu memberanikan diri untuk mengikuti pemilihan Abang None Jakarta tahun 2008.
Di tahun yang sama, Angkie Yudistia menerima penghargaan sebagai 'The Most Fearless Female Cosmopolitan 2008'.
Tiga tahun berselang, Angkie Yudistia bersama teman-temannya mendirikan 'Thisable Enterprise'.
'Thisable Enterprise' merupakan wadah yang bertujuan untuk memberdayakan para penyandang disabilitas.
Alasan di balik pendiriannya adalah untuk membantu penyandang disabilitas untuk memperoleh pekerjaan.
Angkie Yudistia bersama dengan 'Thisable Enterprise' lalu melakukan kerja sama dengan Gojek Indonesia.
Kerja sama tersebut bertujuan untuk memperkerjakan orang-orang disabilitas pada layanan Gojek yaitu Go-Auto dan Go-Glam.