Breaking News:

Kabar Tokoh

Bantah Tudingan Gunakan Lensa Kontak, Novel Baswedan Jelaskan soal Matanya

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menjelaskan tentang kerusakan yang terjadi pada matanya.

Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Claudia Noventa
YouTube Deddy Corbuzier
Novel Baswedan saat diwawancara oleh Deddy Corbuzier 

TRIBUNWOW.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, berikan penjelasan mengenai kerusakan yang terjadi pada matanya.

Hal ini ia ungkapkan dalam kanal YouTube milik Deddy Corbuzier, Kamis (21/11/2019).

"Kalau dibilang softlens enggak, ini namanya operasi OOKP (osteo-odonto keratoprosthesis)," jelas Novel Baswedan.

Tetangga Novel Baswedan Lapor Balik Dewi Tanjung: Muka Benar-benar Terserang, Paling Parah Matanya

Ia lalu menjelaskan operasi jenis itu digunakan untuk orang yang mengalami kerusakan pada jaringan putih di mata.

"Jadi dipake jaringan lain yang bisa membantu menyuplai makanan bagian hitamnya," ujar Novel.

"Memang gini, kerusakan di mata kiri saya itu berat, yang akibat berat itu ketika operasi OOKP seharusnya selaput mata tumbuh itu dan menutup dengan kuat, itu tidak bisa terjadi," beber Novel.

"Karena pertumbuhannya sulit terjadi."

Novel Baswedan saat menunjukan kacamatanya
Novel Baswedan saat menunjukan kacamatanya (YouTube Deddy Corbuzier)

Polisi Terima Laporan Rekayasa Novel Baswedan: Jika Penuhi Unsur Pidana Naik ke Penyidikan

Novel menyebutkan, operasi yang dilakukan itu mengakibatkan mata kirinya sedikit menonjol.

Meski begitu, Novel mengatakan justru mata kirinya itu yang masih dapat melihat dengan jelas.

"Makanya kacamata saya yang kiri yang ada lensanya, yang kanan itu tidak bisa diupayakan lebih kuat, hanya dijaga agar tidak turun lagi penglihatannya," ucap Novel.

Penyidik KPK ini lalu mengatakan, setiap hari dirinya juga harus mengonsumsi obat steorid untuk menjaga mata kanannya untuk tetap stabil.

Ia mengaku, kualitas penglihatan mata sebelah kanannya tidak begitu jelas.

Sehingga, mata sebelah kanannya itu harus ditopang alat bantu melihat.

"Di mata kanan ini saya pakai hard lens, karena selaput matanya bergelombang, di dalamnya ada bercak putih yang menghalangi pandangan," kata Novel.

Alat bantu itu disebut Novel, memiliki fungsi untuk melindungi, selain itu juga dapat membantu penglihatannya supaya lebih jelas.

Terkait dengan mata kirinya yang menonjol, Novel mengatakan butuh usaha lebih untuk menutup mata.

"Nutup bisa, tapi dipaksakan," kata Novel.

Pernyataan Novel Baswedan ini sekaligus menjawab tudingan Politisi PDIP Dewi Tanjung yang menganggap Novel membual.

DPR RI Gelar Rapat Dengar Pendapat dengan Kapolri Idham Azis, Kasus Novel Baswedan Ikut Jadi Bahasan

Lihat video selengkapnya pada menit ke 2.30:

Akan Dilaporkan Balik Novel Baswedan, Dewi Tanjung: Masa Saya Harus Bilang Wow Gitu?

Laporan Dewi Tanjung

Politisi PDIP Dewi Tanjung memberikan pernyataan yang  kontroversial soal kasus penyerangan Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Dilansir TribunWow.com dari video kanal Youtube Dewi Tanjung, Rabu (7/11/2019), Dewi menuding kasus penyerangan yang diterima oleh Novel Baswedan hanyalah sandiwara semata.

Wanita yang pernah menjadi artis sinetron tersebut juga mempertanyakan apakah Novel Baswedan betul-betul disiram air keras atau tidak.

Ia menuding Novel Baswedan menyelewengkan penggunaan anggaran negara yang diberikan kepadanya untuk berobat senilai Rp 3,5 miliar.

Dewi mulanya menceritakan bagaimana dirinya datang ke Polda Metro Jaya untuk melaporkan Novel Baswedan.

"Hari ini Nyai datang ke Polda Metro Jaya melaporkan Novel Baswedan," kata dia.

"Jadi Nyai tadi datang ke Polda Metro Jaya melaporkan penyidik KPK Novel Baswedan," tambahnya.

Setelah Gigih Polisikan Novel Baswedan, Kini Dewi Tanjung Terancam Dibawa ke Meja Hijau

Pelaporan yang dilakukan oleh Dewi terkait dugaan rekayasa penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.

"Terkait dugaan rekayasa kasus penyiraman air keras," jelas Dewi.

Dalam video tersebut, Dewi Tanjung mengatakan dirinya ingin membuka fakta soal penyerangan kasus Novel.

"Di sini Nyai mau membuka fakta kebenaran, meminta pihak kepolisian membuka fakta kebenaran," terangnya.

Wanita yang memanggil dirinya dengan panggilan Nyai tersebut mengatakan, yang berhak membuka fakta adalah kepolisian, maka dari itu dirinya meminta polisi melalui laporan yang dibuat olehnya.

"Karena yang berhak membuka fakta kebenaran adalah kepolisian," kata Dewi.

Ia kemudian mengatakan setelah pelaporan yang dilakukan olehnya, selanjutnya bisa menghasilkan sesuatu yang baik.

"Nah mudah-mudahan saja apa yang nyai lakukan hari ini, seterusnya bisa menghasilkan sesuatu yang baik," tambah dia.

Dewi menekankan sesuatu yang baik tersebut adalah tidak ada lagi orang yang bersandiwara membohongi masyarakat.

"Tidak ada lagi yang namanya bersandiwara, membohong-bohongi masyarakat," jelas dia.

Dewi menekankan Selasa (6/11/2019) menjadi langkahnya untuk memberantas perilaku orang-orang yang dianggapnya berbuat tidak baik.

Hari ini Nyai mendobrak habis mereka-mereka yang selalu berbuat tidak baik," kata dia.

Saat melakukan pelaporan tersebut, Dewi mengatakan dia tidak memiliki agenda pribadi.

"Jadi tidak ada kepentingan Nyai dalam hal ini," jelasnya.

Ia menegaskan pelaporan yang dilakukan oleh Dewi merupakan bentuk pembelaan negara.

"Ini real untuk membela bangsa, negara, dan rakyat kecil," kata dia.

Dewi berharap kepada pihak kepolisian agar dapat dengan segera memproses kasus Novel.

"Mudah-mudahan penyidik polisi segera memproses kasus ini dan memanggil Novel Baswedan untuk diminta keterangannya," jelasnya.

Ia meminta masyarakat untuk menunggu hasil dari laporan tersebut.

Kita tunggu aja biasanya 14 hari kerja," kata dia.

Dewi mengatakan untuk menunggu apakah Novel akan datang menghadiri panggilan polisi.

"Kita lihat aja apakah Novel Baswedan mau datang dipanggil kepolisian," ungkapnya.

Ia meminta masyarakat untuk memantau berita-berita terkait Novel yang akan beredar.

"Jangan lupa lihat beritanya, berita-beritanya akan beredar di media sosial dan online," jelas dia.

Dewi mengatakan aksi yang dilakukannya bukan karena dirinya ingin terkenal.

"Ini bukan Nyai pengen ngetop atau terkenal," kata dia.

Ia mengatakan dirinya tidak perlu mencari sensasi untuk jadi terkenal.

"Buat apa cari sensasi, orang-orang sudah kenal siapa Dewi Tanjung," jelasnya.

"Jadi enggak perlu lagi cari-cari sensasi," sambungnya.

Lalu dia berkata ada pihak yang menuduh dirinya mencari sensasi hingga memfitnahnya.

"Cuma biasa bagian-bagian sana selalu menuduh Nyai mencari sensasi, memfitnah, padahal enggak memfitnah," katanya.

(TribunWow.com/Fransisca Mawaski/Anung Malik)

Tags:
Novel BaswedanPenyiraman Air KerasKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK)Deddy Corbuzier
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved