Kabar Tokoh
Pernyataan Sejumlah Tokoh yang Setuju dan Tak Setuju Ahok Masuk BUMN, Dahlan Iskan Angkat Bicara
Berikut sejumlah pernyataan pro dan kontra para tokoh soal wacana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masuk BUMN.
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Saat itu Ahok sempat tersandung kasus penistaan agama yang menyebabkan dirinya dibui selama dua tahun.
"Bangsa kita nyaris terpecah gara-gara Ahok, pemilihan gubernur," terang Rizal.
Ia kemudian menyindir Jokowi yang memilih Ahok untuk dijadikan bos BUMN.
"Kok Pak Jokowi ciptakan masalah baru," tambahnya.
Rizal kemudian melanjutkan mengapa dirinya meledek Ahok dengan sebutan kelas Glodok.
Menurut RIzal, Ahok tidak memiliki pengalaman dalam mengurus korporasi yang besar.
"Dia tidak punya corporate experience," kata Rizal.
"Saya ledek kelas Glodok, maksudnya itu enggak punya pengalaman corporate yang bagus," tambahnya.
Video dapat dilihat di menit awal:
2. Said Didu
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu menyebut Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak cocok menjadi direksi perusahaan BUMN.
Said Didu menilai karakter Ahok sama sekali tak pantas untuk menjabat sebagai direksi di perusahaan BUMN.
Hal itu disampaikannya melalui tayangan 'SAPA INDONESIA MALAM' yang diunggah kanal YouTube KOMPASTV, Jumat (15/11/2019).
• Soal Penunjukan Pimpinan BUMN, Analis Politik LIPI: Kita Tahu PDIP Berusaha Melindungi Pak Ahok
• Soal Wacana Ahok Jadi Pejabat BUMN, Rizal Ramli: Pak Jokowi Cari Masalah Baru
Mulanya, Said Didu menganggap pernyataan Politisi Partai Golkar Andre Rosiade yang meyakini Ahok akan menjabat sebagai Komisaris Utama PLN.
Namun, berdasarkan pengalamannya di BUMN, Said Didu menyebut untuk menjadi komisaris calon kandidat tak perlu melakukan tes.
"Apa yang dikatakan Pak Andre tadi kebetulan saya yang bikin itu 2005, jadi komisaris itu enggak ada fit and proper test, sampai sekarang belum ada, siapa saja bisa ditaruh situ," terang Said Didu.