Polemik APBD DKI 2020
Anggaran Lem Aibon DKI Tuai Kritikan, Anies Baswedan Sampaikan Terima Kasih: Yang Suka Nyerang Kikuk
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan buka suara soal berbagai tudingan yang ditujukan padanya seusai anggaran Lem Aibon DKI Jakarta bocor di media so
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
"Gitu ya? Tapi sepi dong, kalau sekarang ini kan seru," terang Anies.
Anies lantas membantah tuduhan yang menyebut dirinya gubernur yang tak transparan.
"Di Jakarta mana bisa enggak transparan? Semuanya kelihatan," jelas Anies.
Lebih lanjut, Anies mencoba memberikan penjelasan tentang anggaran lem Aibon yang dinilai janggal.
Sebab, dalam APBD DKI Jakarta harga lem Aibon tertulis jauh lebih mahal dibandingkan dengan harga di pasaran.
"Seru juga ya, ini sama seperti gini nih, ini (air mineral botol ) harganya berapa ya?," tanya Anies.
"Kalau gini, kalau bicara harga kan pasti ada ukuran, jadi air yang ukuran gelas sama ukuran galon ya beda lah."
• Disalahkan soal Aibon Rp 82 Miliar, Anies Baswedan: Lebih Baik Dikira Bermasalah, Ternyata Enggak
• Anies Baswedan Sindir Sistem Anggaran: 39.000 Item Dilihat Satu-satu Pakai Mata
Anies mengklaim bahwa lem Aibon dalam APBD DKI Jakarta itu berukuran 10 kilogram.
"Tahu enggak yang dirimein di sini itu ukurannya berapa? 10 kilo, per anak 10 kilo, terus saya bilang ini malu-maluin," ucap Anies.
Ia pun juga menyebut bahwa hal itu bukan hanya terjadi di era kepemimpinannya.
Menurut Anies, pada era pemerintahan Gubernur DKI Jakarta sebelumnya anggaran tak wajar itu juga sudah terjadi.
"10 kilo, kemudian ada yang bolpoin, ada yang alat tulis, saya kan ketemu ini bukan sekarang, kita ketemu seperti ini udah dari tahun lalu," terangnya.
"Kita kan punya pola penyusunan anggaran yang apa aja bisa dimasukin."
Terkait anggaran lem Aibon dengan berat 10 kilogram untuk setiap siswa di DKI Jakarta, Anies mengaku malu.
Sebab, lem dengan jumlah begitu banyak untuk setiap siswa dinilai tak wajar.