Polemik APBD DKI 2020
Disinggung Pengamat Politik saat Bahas Tuduhan pada Anies Baswedan, Karni Ilyas Beri Peribahasa
Pembawa acara Indonesia Lawyers Club (ILC) Karni Ilyas membalas singgungan pengamat politik M Qodari.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
"Terus terang yang justru suka menuduh teman-teman media, tapi begitu kita enggak rilis survey, temen media nanya mas surveynya mana?," jelasnya.
Kendati demikian, ia masih memaklumi hal tersebut.
"Jadi begitulah media, kalau enggak kontroversi enggak media namanya, kalau enggak nekat, kalau enggak rame enggak dijual," sambung Qodari.
Tak sampai di sana, Karni Ilyas juga dianggap oleh Qodari mendapat tuduhan serupa.
Hingga acara ILC sempat dihentikan untuk beberapa bulan.
"Saya kira Bang Karni juga korban tuduhan, saya kira."
"Bahkan salah satu korban utama sampai tutup warung hingga beberapa bulan di tahun 2019," kata Qodari.
Sehingga, jika mau menjadi gubernur harus siap mendapat tuduhan.
"Untung buka lagi, jadi kalau enggak mau dituduh jangan jadi gubernur sekali lagi begitu," kata Qodari.
Apalagi menjadi gubernur di era perkembangan teknologi yang sangat pesat seperti sekarang.
"Itu resiko menjadi pejabat publik di era jaman now," kata Qodari.
Menanggapi pernyataan Karni Ilyas, jurnalis senior itu sempat menimbrung.
"Ada pepatahnya itu," balas Karni Ilyas.
"Pepatahnya gimana bang," jawab Qodari.
Kemudian, Karni Ilyas memberikan sebuah pantun yang mengibaratkan jika memang tidak ingin mendapat bahaya maka jangan mendekatinya.