Polemik APBD DKI 2020
Di ILC, M Qodari Sebut Nama 3 Gubernur Incaran Surya Paloh di Pilpres 2024: Bung Anies, Hati-hati
Pengamat Politik, M Qadari mengungkapkan orang-orang incaran yang akan dijadikan calon presiden di Pilpres 2024 mendatang.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
M Qodari Ditegur Karni Ilyas
Sebelumnya, Qodari menyatakan bahwa pada era pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, pemerintahan diselenggarakan secara terbuka.
Sehingga masyarat DKI Jakarta mengetahui apa yang dikerjakan oleh para elite politik daerahnya.
"Termasuk rapat-rapatnya juga dibuka, divideokan, di-upload, sehingga orang belum ribut, masyawakat belum ribut dia sudah tahu dulu bahwa gubernurnya ribut," ucap Qodari.
Menanggapi hal itu, Karni Ilyas lantas menyampaikan komentarnya.
Ia menyinggung soal anggaran pembelian penghapus papan tulis era pemerintahan Ahok yang mencapai Rp 53 miliar.
"Dulu itu belum ada yang mau ribut, walaupun ada penghapus yang sekian miliar, sekarang ini ada unsur ribut," terang Karni Ilyas.
Namun, pendapat berbeda disampaikan Qodari.
Menurutnya, saat menjabat sebagai Gubernur DKI Ahok juga sering mendapat tuduhan.
"Sebetulnya sama-sama ribut, Ahok juga dirundung tuduhan juga, sama-sama," kata Qodari.
"Lain lagi itu bukan anggaran," sahut Karni Ilyas.
• Surya Paloh Jawab Kabar NasDem Usung Anies Baswedan Capres 2024, Singgung Ridwan Kamil dan Khofifah
• Soroti Anies Baswedan yang Datang ke Kongres Partai Nasdem, Rio Capella: Saya Sayang pada Partai Ini
Lebih lanjut, Qodari menjelaskan tentang sistem e-budgeting yang dilaksanakan era pemerintahan Ahok.
"Tapi yang jelas begini, Ahok dulu seingat saya dia buka kemudian dia pakai e-budgeting langsung dia bawa ke Depdagri (Departemen Dalam Negeri), justru tidak dibawa ke dewan, akhirnya Ahok ribut dengan dewan," ucap Qodari.
"Betul ya pak ya?," tanya Qodari pada Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.
Menurut Djarot, Ahok kala itu juga membawa rancangan APBD ke DPRD DKI Jakarta.
"Enggak, dibawa ke dewan," ucap Djarot.
"Oh dibawa ke dewan juga," kata Qodari.
"Iya dong," sahut Djarot.
Karni Ilyas lantas memberikan tegurannya pada Qodari karena salah memberikan penjelasan.
"Jangan salah-salah, ini (ada) DPR," ucap Karni Ilyas.
"Oh iya ini dikoreksi pak makanya dikonfirmasi," ucap Qodari.
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)