Kabinet Jokowi
Seusai Rapat dengan Menhan secara Tertutup, Effendi Simbolon Ungkap Pernyataan Prabowo soal Anggaran
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP, Effendi Simbolon mengungkap pembahasan rapat tertutup dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP, Effendi Simbolon mengungkap pembahasan rapat tertutup dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Senin (11/11/2019).
Diketahui, Effendi Simbolon sempat meminta Prabowo Subianto menyampaikan rincian anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) di rapat terbuka Menhan bersama Komisi I DPR RI.
Namun, permintaannya itu ditolak dengan alasan keamanan rahasia negara.
Pimpinan rapat Meutya Viada Hafid akhirnya memutuskan rincian anggaran Kemenhan tersebut disampaikan dalam sidang tertutup.
• Prabowo Enggan Buka Anggaran Kemenhan secara Terbuka, Politisi PDIP Justru Nyatakan Ini seusai Rapat
• Soroti Debat Prabowo dan Politisi PDIP soal Anggaran Kemenhan, Pengamat Militer: Saya Menyayangkan
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube tvOneNews, Senin (11/11/2019), seusai menggelar sidang tertutup Effendi menyebutkan bahwa Prabowo juga terlalu terbuka dalam menjawab pertanyaan anggota Komisi I DPR RI.
Effendi mengaku sempat menanyakan adanya kepentingan politik yang dibawa oleh sang menteri.
"Belum lagi kita tanya juga sejauh mana political will, keberpihakan dari presiden," terang Effendi.
Tak hanya itu, Effendi juga menyinggung soal visi misi presiden.
"Karena presiden yang punya visi misi di dalam pemerintahan ini, apakah visi misinya akan senada, selaras dengan apa yang dipaparkan oleh saudara Menhan Prabowo," jelas Effendi.
Pemaparan Prabowo itu disebutnya juga berkenaan dengan periode kedua pemerintahan Jokowi.
"Itu sebenarnya yang ingin saya elaborasi dalam rapat kerja, jadi kita bisa punya pegangan sampai dengan lima tahun berjalan nantinya di periode kedua ini," terang Effendi.
Terkait pernyataannya itu, awak media lantas menanyakan tentang keterbukaan Prabowo dalam sidang tertutup dengan Komisi I DPR RI.
"Apakah tadi Pak Menhan telah merinci secara rinci mengenai dukungan anggaran senilai Rp 131 triliun dialokasikan kemana saja dan untuk apa pak?," tanya wartawan.
Menurut Effendi, anggaran Rp 131 trilun tersebut sudah diatur dalam Undang-undang APBN.
Untuk itu, total anggaran Kemenhan itu tak terlalu penting baginya.
"Kalau (Rp) 131 (triliun) sudah digodok di APBN periode yang lalu, periode 2014-2019, itu sudah sah menjadi undang-undang APBN, itu tidak terlalu penting buat kita karena sudah melalui tahapan-tahapannya," jelas Effendi.

• Setelah Prabowo Subianto, Kini Giliran Dahnil Anzar Masuk Kabinet Jokowi, Posisi di Kemhan
• Rapat Tertutup dengan Prabowo, Effendi Simbolon Sebut Menhan Tetap Tak Terlalu Terbuka soal Ancaman
Hal yang terpenting baginya adalah total kebutuhan anggaran lima tahun ke depan yang menurutnya berubah secara signifikan.
Ia juga menyebut menanyakan soal dasar penentuan kebutuhan anggaran Kemenhan yang disampaikan Prabowo.
"Tetapi yang dipaparkan rencana kebutuhan lima tahun ke depan yang jumlahnya relatif signifikan karena angkanya juga cukup begitu di unit organisasi, ada Menhan, ada Mabes TNI, TNI angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara," ucap Effendi.
"Maka kita ingin tahu, saya ingin tahu ini dasarnya apa? Apa karena tingkat ancamannya?," sambugnya.
Lebih lanjut, di rapat tertutup pun Prabowo disebutnya tak terbuka menjawab pertanyaan dari anggota Komisi I DPR RI.
"Tetapi kan Menhan menjawab' Kami akan menjawab di forum tertutup', tapi ternyata di tertutup pun tidak terlalu terbuka yang disebut dengan hakikat ancaman nyata itu," ucap Effendi.
"Itu tidak punya buku putih yang meletakkan di utara ancaman kita siapa, selatan siapa, kemudian barat siapa, timur siapa gitu," pungkasnya.
Simak video berikut ini menit 5.30:
Pengamat Sayangkan Sikap Prabowo yang Enggan Terbuka soal Anggaran Kemenhan
Pengamat Militer sekaligus Direktur Imparsia, Al Araf menyayangkan rapat perdana Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dengan Komisi I DPR RI yang diselenggarakan secara tertutup, Senin (11/11/2019).
Diketahui, rapat Mehan dengan Komisi I DPR RI sempat dilaksanakan secara terbuka.
Namun, terdapat sesi rapat yang digelar tertutup, terkait dengan rincian anggaran Kementerian Pertahanan (kemenhan).
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Talk Show tvOne, Al Araf menilai pemaparan visi dan misi Menhan belum seutuhnya sejalan dengan kebijakan umum pertahanan negara yang dibuat oleh presiden.
Al Araf juga menyinggung soal perdebatan yang sempat terjadi antara Prabowo Subianto dengan sejumlah anggota Komisi I DPR RI.
Diketahui dalam rapat perdana tersebut, sejumlah perwakilan fraksi partai politik meminta Prabowo Subianto untuk memaparkan rincian anggaran Kemenhan yang mencapai Rp 131 triliun.
Namum, pimpinan rapat Meutya Viada Hafid, serta Prabowo Subianto menolak hal tersebut dengan alasan rahasia negara.
"Nah, perdebatan tadi dalam fungsi pengawasan yang dilakukan DPR harusnya juga bisa masuk wilayah tentang anggaran," ucap Al Araf.
Lebih lanjut ia menyebutkan, keterbukaan tentang rincian anggaran Kemenhan juga perlu diketahui publik.
"Paling tidak publik bisa mengetahui berapa presentase anggaran pertahanan dan diarahkan ke mana saja. Tetapi kan tadi ditutup," ujar Al Araf.
Al Araf pun tak memungkiri bahwa dirinya cukup menyayangkan hal tersebut.
Sebab, Menhan disebutnya bisa memberikan pemaparan tentang rincian anggaran Kemenhan, meskipun tak semuanya.
"Itu yang saya sungguh menyayangkan, dalam level-level tertentu menteri pertahanan bisa bicara bahwa untuk hal-hal yang sifatnya rahasia untuk hal ini publik harus mengetahui jumlah anggaran pertahanan," kata Al Araf.
"Dan itu sesuatu yang bisa disampaikan ke pada publik tentang gambaran umum terkait proyeksi anggaran pertahanan."
(TribunWow.com)