Kabinet Jokowi
Setelah Prabowo Subianto, Kini Giliran Dahnil Anzar Masuk Kabinet Jokowi, Posisi di Kemhan
Politikus Gerindra Dahnil Anzar Simanjuntak kini menjadi juru bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Editor: Lailatun Niqmah
"The strong will do what they can, and the weak will suffer what they must," kata Prabowo.
Kemudian Prabowo mengartikan maksud dari perkataan Thucydides tersebut.
"Yang kuat akan berbuat apa yang dia mampu berbuat, dan yang lemah akan menderita," jelas Prabowo.
Berdasarkan pepatah tersebut, Prabowo menjelaskan sebagai Menteri Pertahanan dirinya punya tanggung jawab untuk memastikan bidang pertahanan keamana di Indonesia selalu kuat.
"karena itu kita yang bertanggung jawab di bidang pertahanan, keamanan, kita tidak boleh membiarkan Indonesia lemah," jelas Prabowo.
Prabowo mengatakan dengan biaya berapapun Indonesia harus kuat. Jika tidak keamanan Indonesia akan terancam oleh bangsa lain.
"Dengan biaya berapapun menurut saya Indonesia harus kuat, kalau tidak kita akan diinjak-injak oleh bangsa lain," kata Prabowo.
Lalu filosofi kedua, Prabowo mengutip seorang ahli sejarah dari Romawi.
"Juga pelajaran ribuan tahun dari seorang ahli sejarah Vegetius Renatus dari Romawi, mengatakan Si Vis Pacem Para Bellum," tutur Prabowo.
• Anggota DPR Fraksi PDIP Puji Prabowo Subianto karena Hal Ini, Minta Peserta Rapat Beri Tepuk Tangan
Kata tersebut kemudian dijelaskan oleh Prabowo yang memiliki arti, ketika seseorang menginginkan perdamaian maka dirinya harus pula bersiap untuk perang.
"Jika kau menghendaki damai bersiaplah untuk perang," tutur Prabowo.
Prabowo kemudian mengatakan untuk seluruh komponen yang terlibat untuk membangun sistem pertahanan yang baik.
"Hendaknya kita mengajak seluruh komponen yang terlibat, untuk mari kita mulai meneruskan membangun sistem pertahanan yang baik dengan efisiensi anggaran dan efisiensi kerja," terang Prabowo.
Prabowo memiliki pandangan ketika tidak ada perdamaian maka pertumbuhan dan pembangunan ekonomi juga tidak akan terwujud.
"Salah satu pandangan kita adalah, bahwa kalau tidak ada perdamaian tidak mungkin ada stabilitas, kalau tidak ada stabilitas tidak mungkin ada pertumbuhan dan pembangunan ekonomi," jelas Prabowo.