Polemik APBD DKI 2020
Wakil Ketua DPRD DKI F-PAN Pilih Bantu Guru Paud Dibanding Formula E: Sayang Uangnya
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Fraksi PAN Zita Anjani sayangkan penggunaan dana triliunan rupiah untuk Formula E 2020 yang hanya berdurasi harian
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Fraksi PAN Zita Anjani mengatakan pendapatnya soal proyek Formula E 2020 yang memakan biaya triliunan rupiah.
Zita lebih memilih menggunakan anggaran sebesar itu untuk memberikan bantuan kepada guru-guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Q&A METRO TV, Minggu (10/11/2019), founder gerakan mengajar 1000 Guru tersebut awalnya membahas soal wajarnya perbedaan pendapat.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) DKI Jakarta dari Fraksi PAN Zita Anjani. Sayangkan penggunaan trilunan rupiah untuk Formula E 2020 (KOMPAS.COM/NURSITA SARI)
"Kalau saya sih ada teman-teman yang bisa komen, ada yang setuju ada yang enggak setuju, menurut saya itu biasa saja" jelas anak dari mantan Ketua MPR Zulkifli Hasan tersebut.
Wanita 29 tahun tersebut mengatakan yang terpenting adalah proses perencanaan proyek tersebut harus benar.
"Yang penting kalau saya, yang saya soroti tadi prosesnya harus betul," kata Zita.
Zita mengatakan ketika prosesnya betul, hasil dari proyek tersebut juga harus benar-benar dapat dirasakan oleh warga Jakarta.
"Sehingga apapun nanti outcome-nya itu harus dirasakan betul oleh warga Jakarta," kata dia.
Zita kembali menekankan masalah setuju dan tidak setuju adalah hal yang lumrah terjadi.
"Jadi masalah agree to disagree fine-fine aja," katanya.
Kemudian ketika host Q&A METRO TV meminta pendapatnya secara pribadi soal Formula E 2020, ia baru secara jelas mengatakan posisinya dalam kebijakan tersebut.
Zita menyayangkan proyek Formula E 2020 yang memakan biaya triliunan rupiah.
"Kalau saya pribadi, bukan mewakili siapapun, sayang uangnya," kata ZIta.
• Politisi Kritik APBD DKI Jakarta, Pengamat Singgung soal Beda Dulu dan Kini: Kalian Beruntung
ZIta kemudian lebih memilih menggunakan triliunan rupiah tersebut untuk membantu guru paud.
"Lebih baik untuk guru paud mereka jumlahnya 150.000 Guru Paud, lebih baik untuk guru paud," katanya.
Video dapat dilihat mulai menit 9.56:
Ketua F-Nasdem DPRD DKI Setuju Jakarta Butuh Acara Spesial
Eko Kunthadi Pegiat Media Sosial mempertanyakan tanggapan Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino soal acara Formula E 2020 yang memakan anggaran triliunan rupiah.
Anggota DPRD DKI Jakarta tersebut kemudian menyamakan proyek Formula E 2020 dengan pembangunan Monas yang dilakukan oleh Soekarno saat kondisi ekonomi Indonesia masih belum stabil.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Q&A METRO TV, Minggu (10/11/2019), awalnya Eko mempertanyakan bagaimana respon Wibi Andrino terhadap proyek yang hanya berdurasi beberapa hari tersebut.

Pertama Eko mengatakan banyak proyek anggaran bernilai besar yang beredar di publik.
Namun dari sekian banyak item yang bereda, Formula E 2020 adalah salah satu proyek yang kemungkinan besar akan dijalankan oleh Pemerintah DKI Jakarta.
"Itu kan banyak banget item anggaran kemarin yang beredar di publik, tapi ada satu yang kayakyna sudah menjadi hal yang agak fix," jelas Eko.
"Misalnya rencana balapan Formula E 2020, bagaimana ini karena besar banget Rp 1 triliun," tambahnya.
Eko menyayangkan Rp 1 triliun hanya digunakan untuk proyek harian.
Ia kemudian berandai berapa banyak rumah susun yang bisa dibangun dengan anggaran sebesar Rp 1 triliun tersebut.
"Rp 1 triliun itu, bisa membangun berapa banyak rumah susun itu," jelasnya.
Eko lanjut membahas anggaran Jakarta yang defisit, ia menyayangkan uang Rp 1 triliun untuk event beberapa hari.
"Kemarin anggaran kita kan defisit, nah ini Rp 1 triliun untuk event beberapa hari," tambahnya.
Wibi Andrino Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta, mengatakan bahwa anggaran untuk Formula E 2020 tidak murni Rp 1 triliun.
Ia menjelaskan karena dalam proyek tersebut juga terlibat pihak swasta dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
"Itu tidak murni Rp 1 triliun, karena ada swasta juga disitu, ada BUMD," jelas Wibi.
• Dituduh Cari Sensasi karena Bongkar Kejanggalan APBD DKI, Begini Jawaban Politisi PSI William Aditya
Wibi lanjut menganalogikan proyek Formula E 2020 dengan pembangunan Monas yang dilakukan oleh Soekarno.
Ia merujuk pada kondisi ekonomi Indonesia yang ketika itu tidak baik tetapi Soekarno tetap melakukan pembangunan Monas.
"Tapi mas juga jangan lupa sejarah, ketika Soekarno membangun Monas gimana kondisi bangsa ini," kata Wibi.
Eko Kunthadi membalas pernyataan tersebut dengan menjelaskan kepada Wibi, Monas hingga kini masih ada dan bukan proyek harian.
"Sampai sekarang Monas masih ada," jelas Eko.
Wibi kemudian mengatakan memang Formula E 2020 hanya berlangsung harian.
"Memang itu proyek 1 hari lah," kata Wibi.
Wibi menyamakan memang proyek yang harian seperti itu ibarat kembang api yang hanya indah sesaat dan tidak bersisa.
"Proyek kembang api, meledak indah di atas, di bawah mungkin enggak kebakar," kata Wibi.
Wibi kemudian mengatakan alasannya mendukung Formula E 2020.
Menurutnya Jakarta belum memiliki suatu event besar.
Ia mengatakan di Jakarta tidak memiliki Formula One, dan Moto GP.
Wibi bersikeras Jakarta perlu melakukan satu hal yang berbeda.
"Tapi di Jakarta ini, belum pernah saya lihat satu event yang luar biasa, bahkan kita enggak ada Formula One, kita enggak ada Moto GP. Harus ada satu yang berbeda yang dilakukan," kata Wibi.
Video dapat dilihat mulai menit 8.00
PSI Sindir Anies Baswedan soal 'Cari Panggung'
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI Anthony Winza Probowo mengatakan dirinya bingung dengan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal sindiran cari panggung.
Pernyataan Anies soal politisi baru cari panggung dilontarkan Anies untuk menyindir pihak yang membuka data anggaran janggal DKI Jakarta ke publik.
Anies mengatakan pernyataan tersebut hanya aksi yang digunakan oleh politisi baru untuk mencari panggung politik.
• Kritik Pengungkapan APBD DKI Tak Wajar oleh PSI, Politisi Gerindra: Ada Tempat dan Ruang yang Etis
Dilansir TribunWow.com dari video Youtube KompasTv, Rabu (6/11/2019), Anthony kemudian membalikkan pernyataan Anies soal siapa yang sebenarnya mencari panggung.
Anthony kemudian membuka data soal anggaran festival yang mencapai angka Rp 1 triliun lebih.
Ia menjelaskan anggaran tersebut digunakan untuk acara festival yang durasinya hanya berlangusng beberapa hari.
"Kalau untuk dikatakan sebagai panggung tentunya terserah beliau ya," jelas Anthony.
Politisi PSI tersebut mempersilakan Anies untuk mengemukakan pendapatnya, dan menghargai semua pendapat yang disampaikan oleh Anies.
"Beliau boleh saja berpendapat, kami menghargai," kata dia.
Kemudian Anthony menyindir pernyataan Anies soal cari panggung.
"Tapi di sini kita bisa lihat mana yang cari panggung," jelas Anthony.
Anthony membuka data temuan soal adanya program festival balapan mobil listrik
"Sekarang saya temukan ada program festival, festival-festival balapan-balapan mobil listrik," kata dia.
Ia menggarisbawahi acara tersebut hanya berlangsung beberapa hari.
"Itu cuma berlangsung beberapa hari," kata Anthony.
Kemudian ia menjelaskan acara yang hanya berlangsung beberapa hari tersebut menghabiskan dana sebesar Rp 1 triliun lebih.
"Anggarannya hampir Rp 1 triliun. Rp 800 miliar sampai 1 triliun lebih," jelas Anthony.
Anthony kemudian mengatakan program festival tersebut merupakan prioritas Anies untuk panggung-panggung internasional.
"Ini ternyata untuk program prioritas Beliau (Anies Baswedan) untuk panggung-panggung internasional," kata Anies.
Video dapat dilihat mulai menit 6.35:
(TribunWow.com/Anung Malik)