Kabar Tokoh
Ditanya soal Motif Sandiwara Novel Baswedan, Dewi Tanjung Ungkit Novel Pernah Ditahan di Mako Brimob
Dewi Tanjung tidak menjawab ketika ditanyakan motif Novel Baswedan rekayasa kasusnya, Dewi justru bercerita soal Novel pernah ditahan Mako Brimob
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
Dilansir dari Tribun Batam, namun hal tersebut dibantah pihak KPK, dan dijelaskan Novel berangkat ke Singapura untuk melakukan melakukan pemeriksaan terhadap kondisi kesehatannya.
Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo menilai terpaan isu miring di media sosial, terutama terkiat Novel mencerminkan jalan pemberantasan korupsi tidak mudah.
Yudi memandang terpaan isu miring itu tak lepas dari peran Novel dalam menangani kasus-kasus besar.
Novel diketahui menangani sejumlah kasus besar, mulai dari kasus e-KTP, suap hakim MK Akil Mochtar, suap wisma atlet SEA Games, kasus Simulator SIM hingga kasus cek pelawat yang melibatkan Nunun Nurbaeti.
Puncaknya adalah saat Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017 silam.
Namun hingga kini pengusutan kasusnya masih gelap.
Belum ada satu pun pelaku lapangan yang terungkap.
Istana Enggan Tanggapi Soal Dugaan Rekayasa Novel Baswedan
Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman tidak memberikan pernyataan apapun terkait Penyidik Senior KPK Novel Baswedan yang dilaporkan ke polisi atas tuduhan serangannya direkayasa.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (7/11/2019), laporan tersebut berasal dari politisi PDI Perjuangan yang bernama Dewi Tanjung.
Atas keramaian tersebut, Fadjroel enggan memberikan pernyataan apapun.
• Pihak Novel Baswedan akan Seret Dewi Tanjung ke Pengadilan: Jangan-jangan Dia di Balik Penyerangan
"Mungkin bukan tugas kepresidenan kali ya menjawab itu," kata Fadjroel di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (7/11/2019).
Dewi Tanjung mengatakan dirinya melaporkan Novel Baswedan ke Polda Metro Jaya atas dugaan penyebaran berita bohong melalui elektronik.
Kendati tidak memberikan tanggapan apapun soal laporan tersebut, Fadjroel menegaskan komitmen pemerintah dalam menegakkan hukum jelas.
Ia menegaskan segala perbuatan yang melanggar hukum akan ditindak dan diberi sanksi yang sesuai.
"Kalau komitmen pemerintah kan jelas, kalau tindakan yang melanggar hukum pasti akan mendapat sanksinya," ucap Fadjroel.
Fadjroel menegaskan posisi pemerintah yang akan selalu tegas dalam menegakkan hukum di Indonesia.
Karena kami tegas, segala yang hukum positif akan kita tegakkan setegak-tegaknya," kata dia.
(TribunWow.com/Anung Malik)