Kabar Tokoh
Sulit atau Mudah? Kontradiksi Pernyataan Pemerintah dan KPK soal Kasus Penyerangan Novel Baswedan
Pemerintah dan KPK memiliki pandangan yang berbeda soal tingkat kesulitan penyelesaian kasus penyerangan Penyidik Senior KPK Novel Baswedan
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
Politisi PDIP Dewi Tanjung memberikan pernyataan yang kontroversial soal kasus penyerangan Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Dilansir TribunWow.com dari video kanal Youtube Dewi Tanjung, Rabu (7/11/2019), Dewi menuding kasus penyerangan yang diterima oleh Novel Baswedan hanyalah sandiwara semata.
Wanita yang pernah menjadi artis sinetron tersebut juga mempertanyakan apakah Novel Baswedan betul-betul disiram air keras atau tidak.
Ia menuding Novel Baswedan menyelewengkan penggunaan anggaran negara yang diberikan kepadanya untuk berobat senilai Rp 3,5 miliar.
Dewi mulanya menceritakan bagaimana dirinya datang ke Polda Metro Jaya untuk melaporkan Novel Baswedan.
"Hari ini Nyai datang ke Polda Metro Jaya melaporkan Novel Baswedan," kata dia.
"Jadi Nyai tadi datang ke Polda Metro Jaya melaporkan penyidik KPK Novel Baswedan," tambahnya.
Pelaporan yang dilakukan oleh Dewi terkait dugaan rekayasa penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.
"Terkait dugaan rekayasa kasus penyiraman air keras," jelas Dewi.
Dalam video tersebut, Dewi Tanjung mengatakan dirinya ingin membuka fakta soal penyerangan kasus Novel.
"Di sini Nyai mau membuka fakta kebenaran, meminta pihak kepolisian membuka fakta kebenaran," terangnya.
Wanita yang memanggil dirinya dengan panggilan Nyai tersebut mengatakan, yang berhak membuka fakta adalah kepolisian, maka dari itu dirinya meminta polisi melalui laporan yang dibuat olehnya.
"Karena yang berhak membuka fakta kebenaran adalah kepolisian," kata Dewi.
Video dapat dilihat mulai menit awal:
(TribunWow.com/Anung Malik)