Terkini Daerah
Polisi Ungkap Kronologi Pembunuhan Pria yang Jasadnya Dicor di Musala, Korban Diserang saat Tertidur
Polres Jember beberkan rangkaian peristiwa sebelum kematian korban yang jasadnya dicor.
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Rekarinta Vintoko
Alfian melanjutkan, istri korban awalnya mengusulkan palu sebagai alat untuk menghilangkan Surono.
Akan tetapi anak korban menolak, dengan alasan kurang berat.
"Sehingga saudari B mencari perkakas dan akhirnya ditemukan sebuah linggis yang tadi kami sampaikan sebagai alat bukti," kata Alfian.
Setelah mendapatkan alat, Bhr segera bergegas menuju kamar tidur tempat dimana Surono sedang terlelap.
Seusai menghabisi nyawa ayahnya, Bhr lalu menarik jasad Surono ke tempat dimana ia ditemukan oleh polisi, yaitu di rumah bagian belakang.
Polisi mengatakan, tempat tersebut dulunya belum menjadi bangunan seperti sekarang.
"Perlu kami sampaikan terlebih dahulu, bahwa kondisi rumah yang kami maksud di belakang yang saat ini sudah permanen, sebelumnya adalah berpagar bambu," jelasnya.
Bhr menggali tanah sedalam kira-kira 80 cm.
Polisi menyebut jasad Surono dimakamkan tidak sebagaimana mestinya.
"Dimana kondisi kepala di arah barat, namun kakinya ditekuk ke arah kepala," jelas Alfian.
Setelah korban dimasukkan ke dalam lubang, BHR langsung menuang adonan semen ke tubuh korban, lalu ditimbun oleh tanah.
Kemudian timbunan tanah tersebut dicor dan di jadikan bangunan seperti sekarang.
Alfian juga menjelaskan motif di balik pembunuhan ini.
"Karena ternyata yang pertama karena dendam yaitu karena hubungan asmara," ujar Alfian.
"Korban menjalin hubungan asmara dengan saudari I, sementara pelaku B juga menjalin hubungan dengan J."