Breaking News:

Terkini Nasional

Jakarta Diprediksi Bakal Tenggelam pada 2050, Begini Penjelasan Panel Ilmuwan PBB

Jakarta dan tujuh negara di Asia diprediksi akan tenggelam pada 2050. Ini kata panel ilmuwan PBB

Warta Kota/Alex Suban
Kendaraan merayap melintasi Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, yang terendam banjir akibat luapan Sungai Ciliwung, Jumat (26/4/2019). Jalan Jatinegara Barat sempat ditutup dan kendaraan mobil dari arah Terminal Kampung Melayu dibelokkan ke Jalan Jatinegara Barat 1 karena banjir sempat meninggi. 

Intan memberi contoh, ketika tebing-tebing es rubuh, hal ini akan berdampak besar pada permukaan air laut.

Namun, kapan kepastian rubuhnya itu yang susah diprediksi.

"Nah kalau dari paper itu sendiri, tadi sekilas saya baca, mereka menggunakan metode pengukuran yang lebih akurat. Dan mereka memberi contoh beberapa kota, termasuk Jakarta yang merupakan isu cukup hot ya (diprediksi tenggelam)," katanya yang juga merupakan panel ahli perubahan iklim antar pemerintah (IPCC) PBB.

Minta Saran saat Bertemu Luhut Binsar Panjaitan, Prabowo Subianto: Beliau Senior Saya

Terkait perubahan muka laut yang selalu berubah, Intan mengatakan, saat ini panel ilmuwan IPCC PBB juga menyoroti isu perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut dengan merilis Special Report on Ocean and Cryosphere in a Changing Climate (SROCC), kajian terkait kondisi laut dan kriosfer (gletser, lapisan es, dsb) di dunia.

"Kita tahu, permukaan air laut berubah. Berubahnya dari satu tempat ke tempat lain bisa sangat berbeda. Ini juga yang disoroti reportnya IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) PBB," ungkapnya.

Indonesia dan negara-negara di Asia yang terancam tenggelam pada 2050. Warna biru dan merah muda menunjukkan area yang saat ini sudah berada di bawah permukaan laut.
Indonesia dan negara-negara di Asia yang terancam tenggelam pada 2050. Warna biru dan merah muda menunjukkan area yang saat ini sudah berada di bawah permukaan laut. (Nature)

Menurut Intan, ada banyak faktor yang dapat memengaruhi perubahan permukaan air laut.

Salah satu hal yang disorot dalam jurnal Nature Communication adalah pengaruh tingkat elevasi dan topografi.

"Paper ini saya lihat lebih banyak mengakurasikan berdasarkan elevasi dan topografi, tidak menyoroti hal lain seperti dalam laporan PBB, misalnya kalau Jakarta juga dipengaruhi oleh aktivitas masyarakat lokal," ungkapnya.

Jakarta tenggelam bukan cuma karena perubahan iklim

Untuk penurunan muka tanah di Jakarta, Intan mengatakan, tak hanya disebabkan oleh kenaikan permukaan air laut.

Tanah di Jakarta juga turun karena perilaku masyarakat kita, yakni penyedotan air tanah.

Laporan IPCC menunjukkan, perubahan iklim menyebabkan laut semakin panas, semakin asam, dan kekurangan kadar oksigen.

Namun, pengasaman atau penurunan pH air laut bisa disebabkan karena pengasaman laut (ocean acidification) dan pengasaman pesisir (coastal acidification).

Terungkap Identitas Pemuda yang Diduga Dijebak Kasus Narkoba, Ternyata Tukang Bakso

Pengasaman laut adalah penurunan tingkat keasaman air laut akibat reaksi antara gas rumah kaca CO2 dan air laut.

Namun Intan mengatakan, di kawasan perairan Indonesia juga terjadi pengasaman pesisir oleh aktivitas lokal manusia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Tags:
JakartaPerserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)TenggelamAsia
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved