Terkini Nasional
Mantan Wartawan di Sumatera Utara Dibunuh, Berikut Sederet Aksi Kekerasan terhadap Jurnalis
Polisi sudah mengerucutkan sejumlah nama pelaku pembunuhan terhadap Maraden Sianipar dan Martua Parasian Siregar yang masih dalam proses pengejaran.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kasus pembunuhan dua pria - salah satunya mantan wartawan - di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dikhawatirkan menambah panjang daftar kasus kekerasan terhadap pekerja media di Indonesia.
Hingga Senin (04/11), polisi sudah mengerucutkan sejumlah nama pelaku pembunuhan terhadap Maraden Sianipar dan Martua Parasian Siregar yang masih dalam proses pengejaran.
"Identitasnya sudah diketahui tapi masih belum bisa tertangkap," ujar Kapolres Labuhanbatu AKBP Agus Darojat melalui pesan singkat.
• BREAKING NEWS - Polisi Tangkap Pembunuh Sopir Taksi Online di Bogor, Pelaku Ngaku Siapkan Cutter
Setidaknya sudah ada 11 saksi yang diperiksa, beberapa di antaranya berasal dari perusahaan minyak kelapa sawit PT Sei Alih Berombang (SAB) yang menguasai lahan tempat ditemukannya kedua jasad korban.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes (Pol) Tatan Dirsan Atmaja, mengatakan bahwa Polda Sumut dan Polres Labuhanbatu telah membentuk tim untuk menangani kasus tersebut.
"Sifatnya Polda Sumatera Utara memback-up penanganan kasus," kata Tatan melalui sambungan telepon, "Kita tunggu, mudah-mudahan segera terungkap, ini tim lagi bekerja di lapangan."
Jasad Maraden (55 tahun) dan Martua (42 tahun) masing-masing ditemukan dalam kondisi mengenaskan pada hari Rabu (30/10) dan Kamis (31/10) di parit belakang gudang PT Sei Alih Berombang (SAB), hanya terpisah 200 meter dari satu sama lain.
Polisi menyebut Maraden sebagai mantan wartawan mingguan lokal, Pilar Indonesia Merdeka (Pindo Merdeka), sekaligus mantan calon anggota legislatif pada pileg 2019, sedangkan Martua merupakan aktivis sebuah lembaga swadaya masyarakat.
Keduanya disebut kerap menjembatani sengketa lahan antara warga lokal dengan pemilik lahan perkebunan kelapa sawit, PT Sei Alih Berombang (SAB).
Rentetan aksi kekerasan terhadap jurnalis
Kasus pembunuhan Martua dan Maraden yang mantan wartawan di Labuhanbatu, Sumatera Utara, menambah panjang daftar kasus kekerasan terhadap pekerja media di Indonesia.
Menurut data yang dihimpun lembaga nonprofit Committee to Protect Journalists, setidaknya ada 10 wartawan Indonesia yang tewas karena pemberitaan yang mereka publikasikan sejak era '90-an - delapan di antaranya tewas dibunuh.
Salah satunya Fuad Muhammad Syafruddin alias Udin, wartawan Bernas yang kasusnya tak tuntas diusut polisi hingga saat ini.
Udin yang kala itu - tahun 1996 - kerap menulis laporan yang mengkritisi kebobrokan Orde Baru, dianiaya pria tak dikenal di depan rumah kontrakannya di Yogyakarta. Ia menghembuskan nafas terakhirnya tiga hari kemudian, 16 Agustus 1997, setelah mengalami luka parah di kepala.
• Hilang 7 Bulan, Pria Ini Diduga Tewas dan Kerangkanya Ditemukan Dicor di Bawah Musala di Jember
10 wartawan Indonesia yang tewas karena pemberitaannya