Kabar Tokoh
Ketua MPR Sebut akan Jadi Preman Buas untuk Jokowi, Aktivis HAM Sebut Pemerintah Tak Usah Baper
Tanggapi pernyataan Ketua MPR Bambang Soesatyo akan jadi buas demi Indonesia, Pancasila, dan presiden, Aktivis HAM sebut pemerintah jangan sensitif
Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Melki kemudian menjelaskan apa yang dimaksud dengan ekstrem.
Ia mengatakan yang dimaksud dengan ekstrem adalah bebasnya bertukar pendapat di era informasi yang maju ini.
"Kadang-kadang kita lihat, ini di luar yang bisa kita bayangkan di masalah informasi," jelasnya.
Dirinya lalu memberikan contoh kebebasan yang terlalu ekstrim.
Melki mengatakan saat ini presiden bisa dijadikan bahan kritikan dan lelucon secara bebas dengan aturan yang masih belum terlalu ketat.
"Sekarang presiden juga bisa diberikan meme apa saja, dibilang apa saja," katanya.
Dirinya berpendapat, kebebasan tersebut harus diatur melalui regulasi yang tepat.
• Ketua MPR Bamsoet Beri Peringatan ke Menteri Jokowi: Ekspektasi Masyarakat Cukup Tinggi
"Dan tentu ini membutuhkan sebuah regulasi yang pas," katanya.
Tujuan dari dibuatnya regulasi tersebut agar kepala negara diperlakukan dengan horrmat.
"Sehingga seorang kepala negara itu harus diperlakukan sebagai seorang kepala negara yang punya kehormatan," kata dia.
Melki merasa perlu bagi pemerintah untuk menentukan kebebasan hinga titik tertentu agar semua kelompok bangsa bisa berkumpul bersama tanpa kericuhan.
"Dan tentu pada wilayah ini kita perlu untuk mencari titik temu antara kebebasan dan bagaimana agar semua kelompok bangsa ini dapat bertemu bersama," tambahnya.
Video selengkapnya dapat dilihat mulai menit 4.15
Tanggapan Rocky Gerung Soal Pernyataan Bamsoet
Dikutip TribunWow.com dari acara Rosi Kompas TV pada Kamis (31/10/2019), Rocky Gerung menyampaikan pendapatnya soal pernyataan Bambang Soesatyo.