Kongres PSIS
Ingin Perbaiki Sepak Bola Indonesia, Cawaketum Kusnaeni Justru Dibuat Kecewa PSSI, Ini Alasannya
Calon Wakil Ketua Umum (Cawaketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), M Kusnaeni mengaku kecewa terhadap PSSI.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
"Buat saya ngapain kemarin kita ikut proses yang begitu panjang, sekarang kita bicara soal keabsahan," kata Kusnaeni menambahkah.
Ucapan Kusnaeni itu pun langsung mengundang tepuk tangan penonton acara 'Mata Najwa'.
Kusnaeni melanjutkan, para caketum dan cawaketum kini seharusnya disibukkan dengan kampanye.
"Ini kan periodenya 24 sampai 30 Oktober (2019) adalah periode kampanye," ucapnya.
"Saya berusaha masuk ke ruang publik dengan gagasan-gagasan, gagasan BPJS PSSI harus sehat, gagasan pembinaan usia muda harus jos, enggak ada yang dengar."
Namun, yang terjadi justru sebaliknya.
Banyak pihak yang menurutnya lebih disibukkan dengan urusan kongres PSSI.
Diketahui, kongres PSSI dinilai diselenggarakan mendadak karena mendahului jadwal yang ditetapkan FIFA, yakni 2020 mendatang.
"Yang dengar semua soal absah atau tidak, (kongresnya) 2 November (2019) atau 2020," kata Kusnaeni.
"Jadi seolah-olah kita tidak bicara soal substansi, kita bicaranya soal hal-hal yang menurut saya harus selesai di urusan penyelenggara."
• Jadi Cawaketum, Kusnaeni Sebut Masalah PSSI hingga Dapat Tepuk Tangan Penonton: Prestasi Babak Belur
• Wasekjen Gerindra Andre Rosiade Ungkap Visinya jadi Exco PSSI, Najwa Memotong: Selama Ini Ngapain?
Hal tersebut menurut Kusnaeni sangat merugikannya.
"Itu merugikan kami orang-orang yang secara tulus ingin masuk ke kongres dengan niat baik untuk memperbaiki organisasi," imbuhnya.
Terkait hal itu, Kusnaeni pun mengungkapkan kekecewaannya terhadap PSSI.
"Nah yang saya kecewa dari PSSI kenapa semua tidak dijalankan, sosialisasi enggak ada, debat enggak ada, di awal ada wacana debat ketum dan waketum, ternyata enggak ada," ujar dia.
"Jadi kelemahan panitia pelaksana kongres ini adalah mereka tidak bisa mengimplemetasikan apa yang sudah direncanakan."