Terkini Nasional
Dituding Fahri Hamzah Tebang Pilih Kasus Korupsi, KPK Singgung soal Kasus Orang yang Kerap Mengritik
Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tebang pilih dalam pengusutan kasus korupsi.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Ananda Putri Octaviani
Fahri menegaskan akan bahaya mengagung-agungkan suatu lembaga pemerintah.
"Pokoknya gini ya kalau ada lembaga yang Anda terlalu agung-agungkan dalam demokrasi itu tidak boleh, karena dalam demokrasi itu semua lembaga itu sama prinsipnya semua harus taat kepada hukum pasal 27 UUD," terangnya.
Ia mengatakan hukum tidak boleh dilanggar oleh semua lembaga pemerintah.
• Soal Kasus TPPU yang Dilakukan Mantan Bupati Cirebon, KPK Panggil Nico Siahaan sebagai Saksi
"Itu artinya nggak boleh ada lembaga atas nama ingin memberantas korupsi menjadi pahlawan publik lalu boleh melanggar hukum," tambahnya.
Pendiri Partai Gelora ini mengaku mendapat laporan adanya ancaman terhadap lembaga-lembaga yang memeriksa KPK.
"Saya mendapat laporan dari beberapa lembaga pemeriksa yang memeriksa KPK, ketemu masalahnya (masalah di KPK), KPK ngancem, mendatangi tolong jangan diungkap, sebab nanti kredibilitas kami jelek," ucap Fahri.
Fahri Hamzah lantas membandingkan kekuatan KPK seperti polisi yang bernama Gestapo pada era Pemimpin NAZI Hitler.
"Nah itu tadi semua pada takut, pokoknya begitu kita ini membiarkan KPK menyadap seluruh pejabat publik, ini kayak Gestapo di jaman Hitler dulu, tidak ada yang berani menyuarakan kebenaran, melakukan koreksi nggak berani," tambah Fahri.
Kemudian Fahri menyebutkan pimpinan-pimpinan KPK yang pernah bermasalah.
"Pimpinan KPK itu dari waktu ke waktu tersangka, Antasari tersangka pembunuhan, Abraham Samad tersangka, Bambang Widjojanto tersangka, yang ini (pimpinan KPK saat ini) bisa jadi tersangka kalo macam-macam diintip orang," paparnya.
Video selengkapnya dapat dilihat mulai menit 4.30:
(TribunWow.com/Tiffany Marantika/ Anung Malik)