Breaking News:

Terkini Daerah

Motif Anak Bunuh Ayah Kandung hingga Cor di Septic Tank, Pelaku: Bapakku Pacaran Lagi

Wahyudi tega bunuh ayah kandungnya dengan tragis. Pada pihak berwajib, pelaku menyebut ayahnya telah berselingkuh dengan tetangganya.

Penulis: AmirulNisa
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Tribun Jateng/Akhtur Gumilang
Polisi menginterogasi pelaku pembunuhan ayah kandung dalam ruang tahanan Mapolsek Warureja, Rabu (30/10/2019) tengah malam. 

Sariah mengaku sudah lama mendapat teror dari Wahyudi yang merupakan putranya sendiri.

Bahkan teror sudah didapatnya selama 7 tahun lamanya semenjak anaknya pulang dari pelayaran di Taiwan.

"Dia (pelaku) itu tukang ngarang. Keluarga di sini sudah sering diteror oleh tingkahnya. Kakaknya pernah ditusuk pisau. Saya juga sering," ucap Sariah, Rabu (30/10/2019).

Sambil menangis, Sariah mengaku ingin putranya mendapat hukuman yang setimpal.

Bahkan ia ingin anaknya bisa dipenjara selama-lamanya.

Walau Wahyudi darah dagingnya, Sariah mengaku tidak ingin putranya kembali ke rumah atau desa tempatnya tinggal.

Sambil memangis pun, Sariah mengaku takuk bila putranya itu kembali ke tempatnya tinggal.

Pengakuan Pembunuh PNS yang Jasadnya Dicor: Saya Habiskan Beli Minuman Keras untuk Lupakan Kejadian

"Mohon, Udin (sapaannya) jangan kembali lagi ke sini. Saya takut. Saya tak mau anak saya lainnya, saudara, dan saya menimpa nasib yang sama seperti bapak. Kami mau Udin selamanya tak ke Desa ini lagi," ucap Sariah.

Ia mengaku takut bila kejadian yang menimpa suamianya akan kembali terulang bila Wahyudi kembali.

Sariah juga meceritakan tingkah laku Wahyudi yang aneh dan suka berbohong.

Bahkan belum lama ini Wahyudi melakukan tindakan anarki dengan merusak televisi milik tetangga.

Masih terlihat bersedih, Sariah menjelaskah bahwa putranya memiliki kebiasaan menyendiri di dalam kamar.

"Kalau diajak ngobrol nyambung. Dia sering sendiri di dalam kamar rumah. Tapi, tiba-tiba suka berbuat teror. Kami sekeluarga yang sering kena teror," ucap Sariah.

Selain itu Sariah mengaku tidak mengetahui di rumahnya terdapat sebuah kampak sepanjang 30 centimeter.

Kampak yang digunakan Wahyudi untuk membunuh sang ayah tersebut pun masih terlihat baru.

Sariah juga menyebut bahwa putranya sempat meminta uang padanya untuk membeli oli motor.

"Sebelum hari kejadian, Udin sempat minta uang untuk beli oli motor. Tapi sepertinya dia berbohong, saya yakin uang itu dipakai untuk membeli kampak. Itu kampak baru soalnya. Intinya, saya tak mau ada Udin lagi di sini," jelas Sariah.

(TribunWow.com/Ami)

Sumber: Tribun Jateng
Tags:
BunuhTegalJawa Tengahseptic tank
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved