Kabinet Jokowi
Effendi Gazali Sebut Menteri yang Bisa Ancam Pencapaian Kabinet Jokowi, Singgung Piala Dunia 2021
Pengamat Politik, Effendi Gazali mengungkap menteri yang bisa mengancam pencapaian Kabinet Jokowi pada periode 2019-2024.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik, Effendi Gazali mengungkap menteri yang bisa mengancam pencapaian Kabinet Jokowi pada periode 2019-2024.
Effendi Ghazali menilai bahwa Menteri Pemuda dan Olahraga menjadi pos vital berhasil atau tidaknya Kabinet Jokowi.
Pasalnya, Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-21 pada 2021.
Hal itu ia sampaikan melalui acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (28/10/2019).
• Effendi Gazali Samakan Kabinet Jokowi Layaknya Film Joker: Presiden Bukan Tukang Es Krim
"Lepas Anda tertawa ataupun Anda lagi bersedih, ada satu hal yang mungkin bisa mengancam pencapaian dari Kabinet Indonesia Maju. Dalam hal ini Menteri Pemuda dan Olahraga," kata Effendi Gazali.
Effendi lantas menyinggung percepatan kongres PSSI yang akan segera digelar.
Padahal, Kongres PSSI tahun ini sudah digelar pada Januari.
"Tidak lama lagi tanggal 2 November ini, akan ada semacam akselerasi untuk mempercepat Kongres PSSI."
"Padahal dalam konteks tertentu, FIFA menanyakan kenapa dipercepat?" katanya.
Lantas pengamat politik 52 tahun ini bertanya-tanya, sedangkan kompetisi Piala Dunia U-21 masih belum dilangsungkan.
"Harus ada alasannya, kemudian votersnya yang mana. Apakah votersnya kan kompetisi belum berjalan," sambung dia.
Effendi mengatakan ia khawatir dengan sejumlah permasalahan yang masih menyelimuti dunia sepak bola Indonesia, termasuk kericuhan antar pemain maupun supporter di lapangan.

Menteri Pemuda dan Olahraga yang baru, Zainudin Amali saat mendatangi Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (23/10/2019). (Kompas.com/Alsadad Rudi)
• Soal Kabinet, Effendi Gazali Samakan dengan Film Joker: Kan Presiden Nggak Bisa Bahagiakan Semua
Hal itu membuatnya khawatir bahwa hak tuan rumah bisa dicabut akibat masalah-masalah tersebut.
"Yang kita khawatirkan adalah kalau nanti Kongres kita ribut-ribut lagi ditambah lagi dengan keributan-keributan masih ada di lapangan sepak bola kita hari ini, jangan-jangan hak kita untuk melaksanakan Piala Dunia 2021 itu dicabut," kata Effendi.
Sehingga, keberhasilan Piala Dunia 2021 itu merupakan usaha dari semua pihak.
"Jangan sampai, itu pencapaian bangsa, pencapaian kita semua kan? Pencapaian Kabinet Indonesia Maju. Jadi itu perlu diperhatikan peradaban kita," jelasnya.
Lihat videonya mulai menit ke-7:40:
Pada kesempatan itu, Effendi juga menyerupakan Kabinet Jokowi seperti dalam film Holywood terkenal, Joker.
"Yang pertama betul Presiden tidak bisa membahagiakan semua orang betul. Bahkan, Hasto mengatakan Bapak Presiden itu bukan tukang es krim yang bisa membahagiakan semua orang."
"Ini selalu saya kaitkan dengan Joker ya," jelas Effendi.
Mengutip dari film Joker, pemimpin tidak boleh membahagiakan semua pihak seperti tokoh Joker yang ingin membuat bahagia semua orang.
"Joker juga mengatakan pemimpin itu memang tidak boleh seperti Joker. Joker mengatakan bahwa 'Kata ibuku, tugasku adalah membawa tawa dan bahagia kepada dunia'." ucap Effendi.
Sehingga, pemimpin dinilai tidak boleh memberikan atau membagi-bagi kebahagiaan.
Pemimpin harus bersikap seperti apa yang memang dibutuhkan.
"Enggak boleh, pemimpin yang besar enggak boleh tuh membagi-bagi seluruh bahagia dan tawa terhadap dunia."
"Jadi dibagi memang betul-betul sesuai dengan apa yang dibutuhkan saat ini, walaupun tidak membahagiakan seseorang," jelasnya.
Lantas, Effendi menyinggung datangnya sejumlah tokoh muda ke Istana Merdeka.
• Bahas Kabinet, Karni Ilyas Singgung Politisi PDIP hingga Disambut Tepuk Tangan: Harusnya Aku di Sana
"Lalu muncullah anak-anak muda penuh kejutan ya pada waktu itu," kata Effendi Gazali.
"Dan anak-anak muda penuh kejutan ini pasti berbahagia kan, waktu tampil itu, baik datang mau pulang, semua berbahagia," ungkap dia.
Namun, ada yang tidak bahagia dalam momen pemanggilan sejumlah tokoh ke Istana Merdeka.
Seperti, Politisi Golkar Tetty Paruntu yang sudah dipanggil ke Istana Kepresidenan namun gagal menjadi menteri.
"Yang tidak bahagia itu cuma datang doang kemudian pulangnya pasti tidak ke pers. Itu yang enggak berbahagia," kata Effendi Gazali.
"Ada satu kan yang datang terus (tidak terpilih)."
Sehingga hal itu seperti dalam film Joker, di mana ada kompetisi 'Stand Up Comedy'.
Pada kompetisi itu, semua orang mengaku mampu dalam melakukan 'Stand Up Comedy'.
Bahkan ada pula yang datang meski tanpa pengalaman.
"Di dalam Joker juga ada nih, anak muda yang seperti ini, itu kutipannya kurang lebih mengatakan 'Semua orang mengatakan saya siap untuk 'Stand Up Comedy' siap untuk klub-klub besar'," ucapnya.
• Di ILC, Pengamat Bahas Parpol yang Tak Dapat Jatah Menteri: Mungkin Sesajennya Kurang
Lantas, Effendi menyinggung Wakil Menteri Pariwisata, Angela Tanoesodibjo yang dipilih menjadi wakil Wishnutama meski belum ada pengalaman di bidang tersebut.
"Walaupun ada tadi misal dibahas, Wamen Pariwisata misalnya, dia belum pernah tuh mengunjungi super prioritas pariwisata yang dibuat Bapak Presiden, tapi nanti kan bisa," lanjut Effendi. (TribunWow.com/Mariah Gipty)