Kabinet Jokowi
Rian Ernest Anggap Dokter Terawan Tak Cocok Jadi Menkes, Singgung Sempat Bermasalah dengan IDI
Rian Ernest beberkan latar belakang dari Dokter Terawan yang pernah lakukan pengobatan cuci otak, hingga diperiksa IDI dan eratanyakan posisi menkes.
Penulis: AmirulNisa
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Politisi dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rian Ernest menilai posisi Menteri Kesehatan tidak cocok dijabat oleh Dokter Terawan Agus Putranto.
Rian Ernest pun mengungkap bahwa Terawan Agus Putranto pernah mendapat pemeriksaan dari kode etik kedokteran.
Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube Rian Ernest, Senin (28/10/2019), bahkan Rian Ernest juga menyebut bahwa Dokter Terawan pernah mendapat sanksi dengan pencabutan izin praktek.
Pada video tersebut Rian Ernest membuka pembicaraan, dengan mengaku tidak setuju dengan pemilihan Dokter Terawan sebagai Menteri Kesehatan (menkes).

Politisi PSI Rian Ernest mengaku tidak setuju dengan dipilihnya Dokter Terawan sebagai Menteri Kesehatan. (YouTube Rian Ernest)
• Jokowi Beri Kenaikan Pangkat ke Terawan sebelum Dilantik Jadi Menteri Kesehatan
"Gue mau bicara soal Dokter Terawan," ucap Rian Ernest.
Pada video itu, Rian Ernest berbincang dengan YouTuber Pandji Pragiwaksono dan mantan politisi PAN Faldo Maldini.
"Itu menteri kesehatan yang latar belakangnya militer," ucap Pandji.
Rian Ernest pun menjelaskan alasan dirinya tidak menyetujui posisi Menkes dijabat oleh Dokter Terawan.
Ia pun menyebut bahwa posisi Menkes seharusnya diisi oleh orang di bidang kesehatan masyarakat dan bukan oleh seorang dokter.
"Jadi gini, dengan segala hormat pada profesi dokter. Gue selalu berpandangan, menkes itu orang yang harus lebih kuat dari sistem kesehatan masyarakat, jadi public health (Kesehatan Masyarakat)," ucap Rian Ernest.
Alasan lain yaitu, ia menilai seorang dokter hanya berfikir secara klinis.
Hingga dirasa tidak sanggup untuk membuat kebijakan berkaitan dengan kesehatan masyarakat secara umum.
"Karena dokter itukan lebih berfikirnya klinis ya, jadi lebih ke level langsung ke pasien," ucap Rian Ernest.
• Jokowi Beberkan Alasan Pilih Terawan Jadi Menteri Kesehatan: Track Record Tidak Diragukan
"Tapi menurut gue, lebih cocok dikerjakan oleh public health," tambahnya.
Rian Ernest pun juga memberikan sebuah contoh posisi menkes yang adai di negara tetangga yaitu Singapura.
Disebutnya, menkes yang ada di Singapura tidak pernah diisi oleh seorang dokter.
"Contoh di Singapura, kalau gue enggak salah ya, hampir semua menteri kesehatan itu bukan dokter malah engineer," ucap Rian Ernest.
Rian Ernest pun menjelaskan bahwa posisi tersebut akan rawan bila diisi oleh seorang dokter.
"Sedangkan dengan segala hormat, kalau lo menerapkan, lo menaruh dokter di menteri kesehatan. Disaat lo harus menginput kebijakan lo dari sesama rekan profesi dokter, kan ada kayak kesungkanan, keengganan, karena ini sejawat-sejawat gue," jelas Rian Ernest.
• Sosok Menteri Kesehatan Baru Dokter Terawan, Langganan Prabowo hingga Pernah Tuai Kontroversi
Lalu ia melanjutkan dengan menyebut bahwa Dokter Terawan hanyalah seorang dokter yang hebat dalam masalah klinis.
Bahkan ia juga menyebut tidak ada hal istimewa yang dibawa Dokter Terawan selama memimpin RSPAD Gatot Soberoto.
"Ya karena Dokter Terawan adalah klinisi dan RSPAD Gatot Soebroto, gue enggak yakin juga ada sistem yang keren selama dipegang Dokter Terawan," ujar Rian Ernest.
Walau begitu, Rian Ernest mengaku kehabatan Dokter Terawan selama menjadi dokter presiden.
"Tapi pressure Dokter Terawan adalah dokter yang baik sebagai dokter presiden. Dia mungkin udah 10 tahun lebih dokter presiden. Jadi sebagai sebuah klinisi, yes hebat," ucap Rian Ernest.
Ia pun beharap agar Dokter Trawan dapat menunjukan kemampuannya untuk mengatasi masalah kesehatan di Indonesia.
"Tapi bicara public health sistem, mungkin mudah-mudahan akan memberikan jawaban Dokter Terawan," ucap Rian Ernest.
Sebelumnya Faldo Maldini sempat menyinggung mengenai masalah yang pernah dihadapi Dokter Terawan dengan IDI.
• Daftar Menteri Kabinet Baru Jokowi, 31 Tokoh Dipanggil ke Istana, Dokter Terawan hingga Fachrul Razi
Rian Ernest pun menjelaskan bahwa Dokter Terawan pernah membuat sebuah masalah dengan penerapan pengobatan cuci otak.
"Jadi Dokter Terawan ini sempat membuat sebuah kontroversi saat Beliau menerapkan metode pengobatan cuci otak," ucap Rian Ernest.
Ia mengaku tidak mengetahui persis lokasi metode pengobatan tersebut diterapkan.
Namun Rian Ernest menyebut bahwa pengobatan tersebut sudah diterapkan pada beberapa pasien.
"Gue enggak tahu, di RSPAD atau di klinik dia sendiri di rumah. Tapi dia menerapkan ini ke semua orang, dan dia yakin ini benar menurut beliau," ucap Rian Ernest.
Atas metode pengobatan yang dilakukan oleh Dokter Terawan, pihak IDI mengetahui dan melakukan pemeriksaan kode etik kedokteran.
Dokter Terawan pun dinyatakan melanggar hingga mendapat pencabutan izin praktek.
"Tapi pada akhirnya menjurus pada kode etik kedokteran itu memeriksa Beliau, dan setahu gue itu dinyatakan pelanggaran," ujar Rian Ernest.
"Dan setahu gue, izin Beliau untuk beberapa periode itu dicabut untuk enggak bisa praktek," tambahnya.
• Jadi Menteri Kesehatan, Dokter Terawan Pensiun Dini dari TNI
Ia pun mengaku terkejut dengan keputusan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memilih Dokter Terawan sebagai menkes.
"Jadi menteri malahan," ucap Pandji.
Dari latar belakang yang dimiliki Dokter Terawan, Ernest mengaku curiga dengan keputusa Jokowi.
"Ini dengan segala hormat, maksudnya ada catatan yang sebenarnya rekan-rekan profesi medis sudah pada tahu semua. Jadi ada apa gitu," ucap Rian Ernest.
Lihat video pada menit ke-1:47:
(TribunWow.com/Ami)