Kabinet Jokowi
Fachrul Razi Terpilih sebagai Menag, Direktur AIDA Minta Terorisme dan Radikalisme Dibedakan
Hasibullah meminta pemerintah untuk mulai membedakan istilah radikalisme dan terorisme. Hal itu berkaitan dengan kinerja dari Kementerian Agama.
Penulis: AmirulNisa
Editor: Claudia Noventa
Bahkan, keduanya harus mendapat perlakuan yang berbeda.
• Dipilih Jokowi Jadi Menteri Agama, Fachrul Razi akan Tindak Tegas Ustaz yang Bikin Perpecahan Bangsa
"Jelas, undang-undangnya berbeda, ajarannya berbeda, pendekatannya berbeda," ucap Hasilbullah.
Ia juga menyebut memberikan perbedaan pada dua hal tersebut sangatlah penting.
Baginya, radikalisme bisa digunakan secara politik oleh beberapa orang.
"Jangan biarkan tema ini menjadi tema yang agak tidak terkendali. Sehingga nanti bisa digunakan secara politik seakan-akan orang yang berbeda itu adalah radikal," kata Hasibullah.
Selain itu, Hasibullah juga menilai akan ada ketumpang tindihan dalam sebuah kelembagaan.
• Tentara tapi Jadi Menteri Agama, Fachrul Razi Menduga Alasan Ditunjuk Jokowi: Saya Sering Khotbah
"Kalau kemudian kementerian agama agak di dorong lebih maju untuk berkecimpung dalam isu terosisme yang kemudian istilahnya yang digunakan ada radikalisme," ucap Hasibullah.
"Saya khawatir ini satu, akan memperpanjang tumpang tindih kelembagaan," tambahnya.
Bahkan hal yang akan menjadi lebih sensitif yaitu mengenai fungsi dari Kementerian Agama.
Hasibullah menyebut tugas kemneterian agama yang terkait dengan terorisme, dikhawatirkan akan memunculkan beberapa persoalan.
"Dan yang kedua, terma yang digunakan seakan-akan menteri agama tugasnya radikalisme, sencara samar-samar seakan-akan, agama identik dengan persoalan ini. Ini sesuatu yang lebih sensitif lagi," tambah Hasibullah.
Lihat video pada menit ke-5:26:
(TribunWow.com/Ami)