Kabinet Jokowi
Prabowo Masuk Kabinet, Haris Azhar Singgung Pilpres 2019: Bagus, Semua jadi Tahu kalau Dibohongi
Haris Azhar memberikan tanggapannya terkait bergabungnya Prabowo Subianto dalam kabinet joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
"Saya lupa membawa Komnas (Komisi Nasional) HAM yang menyebutkan purnawirawan jenderal yang terlibat pelanggaran HAM yang berat."
Haris Azhar juga menyinggung nama Wiranto, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Kemanan (Menko Polhukam). periode 2014-2019.
"Prabowo sekarang enggak lah, kita punya Wiranto kemarin," kata Haris Azhar.
Ia menambahkan, dengan susunan kabinet yang baru, Jokowi tetap memiliki beban menyelesaikan pelanggaran HAM.
"Jadi kalau mau bilang bahwa Jokowi enggak ada beban menyelesaikan pelanggaran HAM yang berat, ada," ucapnya.
"Sekarang ada Prabowo," imbuhnya.
Ia lantas kembali menegaskan bahwa pelanggaran HAM berat di masa lalu tak akan dapat diselesaikan di era pemerintahan Jokowi.
"Tapi saya rasa rumusnya sama, jadi pelanggaran yang berat tidak akan selesai di zamannya Jokowi," ucap Haris.
Alasan Jokowi Menujuk Prabowo Jadi Menteri Pertahanan
Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (25/10/2019), Jokowi menyampaikan alasan terkait keputusannya memilih Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan.
Jokowi mengaku ingin membbangun demokrasi gotong royong di Indonesia.
"Kita ini pengin membangun sebuah demokrasi gotong royong," ucap Jokowi, Kamis (24/10/2019).
Dalam konstitusi di Indonesia, Jokowi menyebut tak ada istilah oposisi.
Untuk itu lah Jokowi memutuskan menjadikan mantan rivalnya di Pilpres 2019 lalu itu sebagai Menteri Pertahanan.
Ia mengaku mempertimbangkan pengalaman Prabowo dalam dunia TNI selama ini.
"Ya memang pengalaman beliau besar, beliau ada di situ," kata dia. (TribunWow.com)