Breaking News:

Terkini Daerah

Masih Buron, Polisi Kejar Otak Pembunuhan PNS PU yang Jasadnya Dicor, Ternyata Tukang Gali Kubur

Nopi alias Acik, otak pembunuhan terhadap Apriyanita (50), PNS Kemetrian PU Pelembang kini masih dalam pengejaran pihak kepolisian.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
KOMPAS.com/AJI YK PUTRA
Yudi Tama Rianto (50) pelaku pembunuhan Aprianita (50) PNS Kementerian PU Palembang yang ditemukan tewas dicor 

Berdasarkan keterangan para saksi terakhir kali korban terlihat saat tengah menaikki kijang Inova berwarna hitam bersama seorang pria yang diduga berinisial YT atau Yudi Thama.

Saksi mata menjelaskan bahwa korban sempat berkata "Tunggu dulu ada yang tertinggal", kemudian Apriyanita pun masuk ke dalam rumah.

Mobil yang dinaikki oleh korban itu juga sempat berputar-putar di sekitaran rumah Apriyanita.

Dari laporan tersebut juga diketahui bahwa ada sebuah bukti transfer sebesar Rp 145 juta dari rekening korban ke rekening bank Mandiri atas nama Yudi Thama.

Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumsel AKBP Yudhi Suwaryadi mengatakan pihaknya telah menerima laporan bahwa korban telah diculik.

"Kami mendapatkan laporan jika korban diculik. Hari ini baru kami temukan," ujar Yudhi pada Jumat (25/10/2019), dikutip dari Kompas.com.

"Jenazah Apriyanita ditemukan saat menggali di kedalaman 50 sentimeter dari atas makam. Petugas sempat kesulitan untuk mencari keberadaan korban."

"Kondisinya korban dicor oleh pelaku untuk menghilangkan jejak. Korban itu dikuburkan di kawasan TPU," sambungnya.

Situasi Pemakaman Korban

Jasad Apriyanita dimakamkan di TPU Kamboja Palembang, Sabtu (26/10/2019).

Pemakaman jasad korban diiringi isak tangi keluarga.

Feti menyebut kakaknya merupakan sosok yang sangat peduli pada keluarga.

"Saya anak ketiga, almarhumah anak kedua. Kami lima bersaudara," ucap Feti, Sabtu (26/10/2019).

"Almarhumah orangnya tidak neko-neko, kalau ada masalah kami saling cerita. Dia sangat memikirkan keluarga."

Dikatakan Feti, suami korban juga telah meninggal dunia sejak 2011 lalu.

"Almarhumah menikah tahun 2011, satu tahun kemudian suaminya meninggal dan tidak menikah lagi sampai sekarang," imbu Feti.

Terkait pembunuh kakaknya, Feti berharap para tersangka mendapatkan hukuman yang setimpal.

"Mereka harus mendapatkan hukuman setimpal. Hukuman mati sangat pas untuk mereka," ujarnya. (TribunWow.com)

Tags:
Kasus Mayat Dicor di MakamKasus PembunuhanPalembang
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved