Kabinet Jokowi
Mahfud MD jadi Menko Polhukam, Haris Azhar Sebut Mahfud Ada di Kabinet Jokowi untuk Bangun Image
Haris Azhar menyebut adanya Menko Polhukam Mafud MD di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah untuk membangun image.
Penulis: Desi Intan Sari
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Aktivis HAM sekaligus Direktur Lokataru, Haris Azhar menyebut adanya Menko Polhukam Mafud MD di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah untuk membangun image.
Hal tersebut diungkapkan Haris Azhar saat menjadi narasumber di acara 'Dua Arah' yang tayang, dan diunggah di akun YouTube KompasTv pada Kamis (24/10/2019).
Pada awalnya Haris Azhar menjelaskan mengenai adanya Mahfud MD di kabinet Jokowi pada periode 2019-2024.
"Mahfud MD, kalau emang menurut saya mohon maaf, saya mau bilang bahwa dia sering, membantu presiden untuk mengclearkan wacana soal hukum yang ada di Istana," ucap Haris Azhar.
• Pengamat Analogikan Menteri dengan Wakil Menteri Ibarat Pacaran: Yang Intensif Dulu, Lalu Oke
• Banyak Pihak Tolak Prabowo Subianto Jadi Menhan, Mahfud MD: Lalu Apa Harus Mundur? Tidak Efektif Itu
Kemudian presenter Fristian Griec bertanya kepada Haris Azhar mengenai masalah HAM yang tidak akan selesai pada masa pemerintahan Jokowi walaupun ada Mahfud MD.
"Jadi masalah HAM penegakkan hukum, tidak akan selesai dengan kabinet baru ini?," tanya Fristian Griec.
"Enggak, tapi yang dibeli dari Mahfud MD adalah profilnya, kapasitasnya, teorinya dan narasinya, logika penuturanya baik," ucap Haris Azhar.
"Dan dia accept stabilitasnya di publik juga cukup tinggi. Jadi menurut saya Pak Mahfud tugasnya itu," lanjutnya.
Haris Azhar menjelaskan bahwa Mahfud MD ada di kabinet Jokowi untuk membangun sebuah image yang baik.
"Jadi membangun image, substansinya tidak ada, ya kedepan mungkin untuk yang aman-aman di sekitarnya pemerintahan ini oke," terang Haris Azhar.
"Tapi kan yang di sekitaran pemerintahan tambah luas kan, setengahnya 02, itu juga pindah ke 01," sambungnya.

• Menkopolhukam Jadi Atasan Menhan, Mahfud MD Yakin Prabowo Taat Aturan
Selain membahas soal Mahfud MD, Haris Azhar juga menyinggung mengenai Mentri Pertahanan Prabowo serta Mantan Menko Polhukam.
Hal itu bermula saat Fristian Griec bertanya kepada Haris Azhar mengenai kasus HAM yang akan dikerjakan oleh kabinet baru Jokowi.
Haris Azhar menjawab tidak ada yang segar di dalam Kabinet Jokowi kali ini untuk menyelesaikan masalah HAM di Indonesia.
"Enggak, enggak ada yang segar," ujar Haris Azhar.
Kemudian ia mengatakan mengenai buku dari Komnas HAM yang berisi tentang purnawirawan jendral, yang terlibat pelanggaran HAM yang berat.
Dalam buku tersebut, Haris Azhar menyebutkan bahwa ada nama Prabowo Subianto.
"Ya ada Prabowo, saya lupa bawa bukunya Komnas HAM, yang menyebutkan nama-nama purnawirawan jendral, yang terlibat pelanggaran HAM yang berat," ungkap Haris Azhar.
Ia menambahkan bahwa pada kabinet lima tahun yang lalu juga ada Mantan Menko Polhukam, Wiranto.
Sedangkan saat ini di kabinet Jokowi yang baru ada sosok Prabowo yang menjabat sebagai Menhan.
Haris Azhar juga menilai bahwa beban Jokowi untuk menyelesaikan HAM pada periode ini masih ada.
• Wiranto Pesan ke Istri Mahfud MD: Di Sini Ibunya Baik-baik, Makanan Juga Enak
"Kita punya Wiranto kemarin ya kan, kalau bilang Jokowi enggak ada beban menyelesaikan pelanggaran HAM yang berat, ada, sekarang kan ada Prabowo," jelasnya.
"Tapi menurut saya rumusnya sama, jadi pelanggaran HAM yang berat tidak akan selesai di zamannya Jokowi," katanya.
Ia juga menyebut bahwa kasus pelanggaran HAM berat, tidak akan selesai dalam masa jabatan Jokowi.
"Palingan idenya nanti ramai lagi, naik lagi tentang rekonsiliasi, menyelesaikan masa lalu, kompensasi gitu-gitu."
Kemudian, Haris Azhar menuturkan bahwa prinsip keadilan yang berlaku secara universal juga tidak akan berjalan sebagai semestinya.
"Tapi prinsip-prinsip keadilan yang sesuai dengan hukum yang berlaku secara universal (tidak ada)," ujarnya.
Lihat video selengkapnya pada menit ke 2:32:
(TribunWow.com/Desi Intan)