Kabinet Jokowi
Prabowo Jadi Menhan Jokowi, Pengamat Militer Singgung Pandangan sang Ketum Gerindra di Pilpres 2019
Pengamat militer LIPI, Muhamad Haripin menyampaikan pandangannya soal dipilihnya Prabowo Subianto menjadi menteri pertahanan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mengumumkan nama-nama menteri Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 pada Rabu (23/10/2019).
Dari sekian banyak menteri, Jokowi memilih Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi menteri pertahanan Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.
Pengamat militer Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Muhamad Haripin menyampaikan pandangannya soal dipilihnya Prabowo Subianto menjadi menteri pertahanan.
Menurutnya, pandangan Prabowo Subianto mengenai anggaran pertahanan yang diungkapkannya pada masa kampanye pilpres lalu cenderung 'tidak nyambung' dan 'bahaya'.
• Dahnil Anzar Jelaskan Alasan Prabowo Berkoalisi dengan Jokowi, Ingin Berkontribusi untuk Bangsa
Muhamad Haripin merujuk ucapan Prabowo Subianto saat debat Pilpres 2019 mengenai anggaran pertahanan Indonesia yang dinilainya kecil dan kekuatan pertahanan yang disebutnya lemah.
Dalam debat tanggal 30 Maret 2019 itu, Prabowo dengan berapi-api menegaskan pentingnya meningkatkan anggaran pertahanan Indonesia.
"Saya menilai pertahanan Indonesia lemah karena kita tidak punya uang."
Jokowi menjawab,"Anggaran pertahanan kita 107 triliun rupiah. Itu merupakan anggaran kedua terbesar di Indonesia."
Prabowo mendebat,"Maaf Pak Jokowi, mungkin Pak Jokowi mendapat briefing-briefing yang kurang tepat. 107 triliun itu 5% dari APBN kita, padahal anggaran pertahanan Singapura itu 30% dari anggaran mereka."
"Saya pengalaman di tentara, budaya ABS (Asal Bapak Senang). Kalau ketemu Panglima, siap Pak, aman Pak, terkendali, Pak. Tidak benar itu, Pak. Ini budaya Indonesia, asal bapak senang."
"Kalau mau damai, bersiaplah untuk perang," demikian Prabowo Subianto dalam debat tersebut. Saat itu debat mengenai anggaran pertahanan negara menjadi salah satu sorotan publik.
Calon wakil presiden Prabowo saat itu, Sandiaga Uno, bahkan menyebut jika terpilih, ia dan Prabowo akan menyisihkan 1,5 persen dari PDB untuk anggaran pertahanan.
• Gerindra Gabung Pemerintah, Edhy Prabowo Mengaku Belum Dengar Langsung Ada Pendukung Kecewa
Muhamad Haripin mengatakan anggaran pertahanan yang di bawah PDB, tidak berarti kecil.
Setiap tahun anggaran Kementerian Pertahanan selalu meningkat.
Tahun depan, pemerintah menganggarkan sekitar Rp 127,4 triliun untuk Kementerian Pertahanan, atau meningkat hampir sekitar Rp20 triliun dari tahun sebelumnya, menjadikan kementerian ini sebagai penerima anggaran terbanyak dibandingkan kementerian lainnya.