Kabinet Jokowi
Empat Kali Tolak Tawaran Posisi Menteri, Adian Napitupulu Pilih Jadi Anggota DPR: Lebih Fleksibel
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Adian Napitupulu menyebut menjadi anggota DPR lebih leluasa dibandingkan menjadi menteri.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Menurut Adian, Erick Thohir seharusnya menjelaskan makna 'keringat' yang dimaksud.
"Nah ini juga nih, ini juga persoalan, keringetannya di mana?, tanya Adian.
"Karena di ruang AC juga bisa keringetan, yang di lapangan juga keringetan."
Menurutnya, Ercik Thohir seharusnya memberikan penegasan terkait 'keringat' yang dimaksud.
"Artinya bahwa keringat itu harus kita bedah lebih jauh lagi, keringatnya di mana? Kapan? Dan sebagainya dan berapa banyak?," tanya Adian.
"Apakah cuma 10 bulan saat pilpres berjalan atau dari 2012 dari Jokowi pindah ke Solo, 2014, 2016 atau cuma 10 bulan?," imbuh Adian mempertanyakan.
Ia lantas menyebut Erick Thohir harusnya menegaskan makna 'keringat' yang dimaksud.
"Ukuran keringat ini seharusnya Erick Thohir menjelaskan secara spesifik ukuran keringatnya seperti apa yang dia maksudkan," ucap Adian.
Ia lantas menyebut Parti Gerindra yang kini masuk dalam koalisi setelah sebelumnya berada di kubu oposisi.
"Gerindra juga berkeringat waktu lawan kita (Jokowi) kan?," ucap Adian.
"Artinya kalau tidak dijelaskan yang dimaksud keringat itu apa, mereka waktu bertarung sama kita berkeringat juga.
• Gerindra Gabung Pemerintah, Edhy Prabowo Mengaku Belum Dengar Langsung Ada Pendukung Kecewa
• Hormati Pilihan Gerindra Gabung dengan Pemerintah, PKS: Jangan Biarkan Aku Seorang Diri
Terkait penilaian terhadap Kabinet Indonesia Maju, Adian memberi nilai 90.
Ia memaklumi adanya kekurangan pada sejumlah hal dalam kabinet.
"Komposisi kabinet sebagai bentukan manusia pasti tidak sempurna, mungkin 90," ucapnya.
Adian menyebut tak seharusnya penilaian tersebut diberikan sebelum para menteri pilihan Jokowi bekerja.