Kabinet Jokowi
Refly Harun Sebut Posisi Menteri yang Cocok untuk Mahfud MD, Kecewa jika di Menkumham
Refly Harun menanggapi Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD yang miliki sinyal kuat untuk menjadi menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menanggapi Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD yang miliki sinyal kuat untuk menjadi menteri di Kabinet Kerja Jilid II Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Diketahui Mahfud MD mendatangi Istana Kepresidenan, Jakarta, untuk menemui Jokowi guna membahas menteri Kabinet Kerja Jilid II, pada Senin (21/10/2019).
• Akan Jadi Menteri Jokowi, Ini Jejak Karier dan Harta Mahfud MD, Emban Menhan, Ketua MK, hingga BPIP
Mahfud MD seusai dipanggil oleh Jokowi mengatakan diminta secara langsung untuk menjadi menteri, dikutip TribunWow.com dari saluran YouTube tvOne News, Selasa (22/10/2019).
Refly Harun pun mengomentari Mahfud MD yang bersinyal kuat mengisi kabinet Jokowi.
Menurutnya, kehadiran Mahfud MD bisa memberikan ketegasan untuk pemberantasan korupsi di Indonesia.
Namun, hal itu tergantung di posisi mana Mahfud MD ditempatkan.
"Saya berharap sosok seperti Pak Mahfud MD, kuncinya ditempatkan di mana," ujar Refly Harun, Selasa (22/10/2019).
Ia lantas mengatakan jika Jokowi menunjuk Mahfud MD menjadi Jaksa Agung menurutnya itu hal yang bagus.
"Kalau Pak Mahfud ditempatkan di Jaksa Agung saya termasuk yang bergembira," kata Refly Harun.
"Kenapa? Terlepas plus dan minusnya, sosok seperti Pak Mahfud ini kan sosok yang jauh lebih independen. Dan punya keberanian juga untuk menggebrak," katanya.
Akan tetapi akan menjadi masalah menurutnya jika Mahfud ditunjuk menjadi Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) atau Menteri Agama.
• Biodata 7 Nama yang Dipanggil ke Istana Calon Menteri Jokowi, Prabowo, Mahfud MD, hingga Wishnutama
Hal ini karena keadaan pemerintah yang tengah mendapat kritik keras masyarakat dalam membenahi lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Tapi kalau dia ditempatkan di Menkumham apalagi Menteri Agama, maka terlihat betul kalau komitmen korupsi pemberantasan korupsi Pak Jokowi kurang kuat. Atau ada sosok lain yang mengendalikan," papar Refly Harun.
"Ya ini (kritik) kan untuk bangsa dan negara kita, tanpa bermaksud (berarti) kita tidak menyukai pemerintahan kita," sebutnya.
"Tapi yang harus kita ingatkan, misalnya tiga ini kan harus penting kalau kita bicarakanpilar anti korupsi, kepolisian, kejaksaan dan KPK."