Breaking News:

Peristiwa 19 Oktober, Tragedi Bintaro 1987 Tewaskan Ratusan Orang, Begini Kabar Terbaru sang Masinis

Tragedi Bintaro merupakan musibah terburuk dalam sejarah perkeretaapian di Indonesia.

Editor: Lailatun Niqmah
Tribunnews
Ilustrasi Kecelakaan Kereta Api di Bintaro - Foto asli: KLR menabrak tangki Pertamina yang mengangkut bahan bakar minyak, di Bintaro pada 9 Desember 2013. 

Namun alangkah terkejutnya ia ketika dari arah berlawanan, tampak KA 220 dari stasiun Kebayoran.

"Saya terus narik rem bahaya, ternyata gagal, tidak bisa berhenti, tetep terjadi tabrakan," papar Slamet.

Dalam kondisi terluka parah, Slamet kemudian dibawa oleh seorang perempuan ke rumah sakit dengan mobilnya.

Meski wajahnya bersimbah darah, Slamet masih mengantongi PTP di sakunya.

PTP tersebut jadi satu-satunya bukti Slamet bahwa dirinya tidak bersalah.

Bercak darah di PTP itu membuat hakim percaya bahwa Slamet tidak loncat dari lokomotifnya.

Penderitaan Slamet tak berhenti sampai di situ.

Slamet akhirnya harus menjalani hukuman penjara selama kurang lebih 3 tahun 3 bulan.

Karena hal itu, istrinya pun meninggalkannya dan minta cerai.

Usai keluar dari penjara, Slamet pun harus menelan kenyataan pahit lantaran istrinya sudah direbut rekan sesama masinis.

Namun Slamet berusaha ikhlas atas keadaan tersebut.

Saat ini ia hanya menuntut hak uang pensiunannyaa dikeluarkan seperti pegawai lainnya.

Demi menyambung hidup, Slamet kini bekerja sebagai pedagang asongan.

Mobil Lamborghini Aventador Hitam Diduga Milik Raffi Ahmad Terbakar di Sentul, Polisi Turun Tangan

Analisis Kecelakaan

Dilansir Kompas.com, Peristiwa bermula atas kesalahan kepala Stasiun Serpong memberangkatkan KA 225 ke Stasiun Sudimara, tanpa mengecek kepenuhan jalur KA di Stasiun Sudimara.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
BintaroKecelakaan Kereta ApiKecelakaan Maut
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved