Menkopolhukam Wiranto Diserang
Wanita Mantan Pengikut ISIS Bongkar Perlakuan Kasar Selama di Markas, Ungkap Hukuman bagi Perokok
Mantan pengikut jaringan terorisme ISIS membongkar perlakuan kasar saat tinggal di markas ISIS di Suriah beberapa tahun lalu.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
"Misalnya masalah pakaian. Seperti kita perempuan ini harus tertutup tidak boleh terlihat satu centipun dari tubuh kita, dan kalau itu kelihatan sedikit itu kita ditegur dengan sangat keras, dengan sangat kasar," paparnya.
Menurutnya, banyak hal yang sebenarnya bukan aturan dalam Islam di sana.
Namun, orang-orang ISIS di sana terkesan membuat peraturan-peraturan seenaknya saja.
• Kesal Penusukan Wiranto Dihubungkan dengan PKS, Tengku Zulkarnain Ungkap Bukti Tuduhan di Ponselnya
"Yang kami alami di sana, masalah cadar aja enggak nutup aja kasarnya luar biasa."
"Terus ada hal-hal yang sebenarnya tidak ada dalam Islam mereka malah diada-adakan," jelas wanita yang tinggal di Suriah selama enam bulan itu.
Lantas, Putri memberi contoh soal hukuman-hukuman yang terkesan diada-adakan.
"Contohnya seperti orang merokok, di sana ada hukuman bagi perokok itu dicambuk sampai ratusan kali dan itu nyata-nyata kejadian dan harus bayar. Harus bayar apa istilahnya bayar denda kurang lebih berapa ribu dolar."
"Itu yang kita kok ada seperti ini yah, dalam Islam tidak seperti itu masa Rasul," ungkap dia.
Kemudian, Putri membeberkan pengalamannya yang pernah mendapat denda lantaran masalah yang dianggapnya sepele.
"Dan orang-orang yang seperti saya enggak pake Niqab enggak saya tutup mata saya."
"Niqabnya lengkap semuanya saya tutup kecuali mata saya saja yang enggak saya tutup itu harus saya ditangkap masuk ke polisi Daullah dan kita harus membeli pakaian," ungkapnya.
Sehingga, Putri merasa dirinya selama ini diperas.
• Kesal Penusukan Wiranto Dihubungkan dengan PKS, Tengku Zulkarnain Ungkap Bukti Tuduhan di Ponselnya

Sedangkan, saat di Indonesia mereka memberikan janji-janji manis yang rupanya jauh berbeda dengan kenyataan.
"Jadi kita kayak ditodong gitu untuk beli pakaian syari ala mereka."
"Pas pada saat di Indonesia mereka bilang itu gratis, semua akan dikasih dalam bentuk dakwah mereka terhadap orang-orang yang baru datang berhijrah."