Menkopolhukam Wiranto Diserang
Bahas Penusukan Wiranto Settingan, Karni Ilyas Sayangkan Pihak RSPAD yang Tak Mau Hadir di ILC
Presiden Indonesia Lawyers Club (ILC) Karni Ilyas menyoroti beragam isu yang berkembang di masyarakat terkait insiden penusukan terhadap Wiranto.
Penulis: Laila N
Editor: Mohamad Yoenus
"Maka sebenarnya kalau kita di data itu terlihat Bang Karni, bahwa ada perubahan antara reaksi netizen pada saat kejadian dan 2 hari setelah kejadian," tambahnya.
Menurut Rustika, saat kejadian, ada 58, 4 persen masyarakat di-drive oleh isu-isu yang berkembang di media.
Kemudian ada 15,58 persen yang simpati kepada Wiranto, dan mempertanyakan soal kehati-hatian setelah insiden penusukan.
Lalu ada 18,8 persen yang mempertanyakan apakah kasus penusukan Wiranto adalah fakta.
"Karena ada ruang kosong yang tidak clear oleh netizen, maka 2 hari kemudian isunya berubah," lanjut Rustika.
"Di mana mereka yang mempertanyakan berubah naik menjadi 44,03 persen, sementara mereka yang netral turun jadi 29,1 persen."
"Sementara mereka yang meyakinkan bahwa ini bukan rekayasa, ini itu nyata, itu ada sebesar 26,8 persen."
Menurut Rustika, mereka yang kontra, masih meragukan penusukan Wiranto, rekayasa atau tidak.
"Kemudian mereka juga menganggap pemerintah lebih peduli ke Pak Wiranto, tapi kurang ke rakyat," kata Rustika.
"Karena dikaitkan dengan korban Wamena dan aksi demo mahasiswa."
"Sementara kelompok yang pro-pemerintah, mereka mengecam terhadap orang-orang yang tidak percaya," imbuhnya.
Menurut Rustika, kelompok yang itu juga menyindir kasus Ratna Sarumpaet.
"Kenapa dulu Ratna Sarumpaet diserang semua orang percaya, ketika Pak Wiranto betul-betul diserang, kenapa kalian tidak percaya."
"Nah itu lah situasi yang terjadi di media sosial saat ini," sambungnya.

Menanggapi hal itu, Karni Ilyas kemudian berceletuk "Bukan tidak percaya saja, tapi banyak yang tidak percaya, daripada yang percaya."