Menkopolhukam Wiranto Diserang
Bahas Kasus Wiranto, Karni Ilyas Usulkan PKS Gabung Koalisi, Mardani Ali Sera: Enggak Semua ke Sana
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera menegaskan sikap partainya pada pemerintah setelah diusulkan jadi partai koalisi oleh Karni Ilyas.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera menegaskan sikap partainya pada pemerintah.
Dilansir oleh TribunWow.com dari channel YouTube Indonesia Lawyers Club pada Selasa (15/10/2019), Mardani Ali Sera menegaskan bahwa PKS akan tetap menjadi oposisi pemerintah.
Hal itu diungkapkan ketika pembawa acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Karni Ilyas memberikan usulan bagi PKS untuk menjadi partai koalisi pemerintah.
• Bahas Kasus Wiranto, Mardani Ali Singgung Nonton Film Joker: Orang Jahat Orang Baik yang Disakiti
Mulanya, Mardani Ali Sera menanggapi adanya dugaan tindak terorisme yang menyerang Menkopolhukam, Wiranto pada Kamis (10/10/2019).
Menurut Mardani Ali Sera, keluarga merupakan pihak penting dari faktor tindak terorisme.
Keluarga merupakan alat efektif untuk mencegah adanya terorisme.
Pasalnya, keluarga merupakan tempat sosial paling dasar dari manusia.
"Di atas semuanya keluarga. Keluarga.. keluarga.. keluarga."
"Ketahanan keluarga menentukan," ucap Mardani Ali Sera.
Lantas, Mardani Ali Sera teringat akan film Joker jika membahas orang-orang yang melakukan tindak kejahatan.
Ia bahkan turut mengutip kalimat dalam film Joker bahwa orang yang jahat merupakan orang-orang baik yang tersakiti.
• Bukan Terorisme, Wakil Ketua MUI Ungkap Dugaan Lain Penyebab Penusukan Wiranto, Mardani Ali Tertawa
"Saya lihat film Joker Bang Karni, itu orang jahat itu kadang-kadang orang baik yang disakiti gitu," kata Mardani Ali Sera.
Namun, hal itu bisa tidak terjadi ketika keluarga berperan memberikan bimbingan sebelum seorang anggota keluarganya melakukan suatu tindakan kejahatan.
"Sehingga ketika keluarganya sehat, walaupun disakitinya enggak kenapa kok," jelas dia.
"Kamu champion (juara), kamu jagoan, kamu tangguh, orang-orang nanti akan hormat sama kamu kalau kamu bisa keluar," tambahnya.
Sehingga sekali lagi, keluarga sangat berperan besar dalam tindakan pencegahan terorisme.
"Jadi ketahanan keluarga turut menentukan," tegas dia.
Selain faktor keluarga, faktor pendukung lain seperti masalah ekonomi yang dapat teratasi dengan baik juga berpengaruh pada kedamaian Indonesia.
"Dalam konteks semesta seperti ini, yang ini pada gilirannya bagaimana pertumbuhan ekonomi kita membaik, BPJS kita bisa terjangkau, hidup menjadi lebih sejahtera, cerdas semua," ungkap Mardani Ali Sera.
Lantas, ia berharap agar masalah terorisme di Indonesia ini segera selesai.
"Semoga masalah besar ini semakin lama semakin kecil, hilang, Indonesia menjadi negara yang Baldatun, Thayyibatun, Wa Rabbun Ghofur," tutupnya.
• Ramai Kasus Wiranto, Sandiaga Uno Santai meski Tahu Risiko Jadi Pejabat Publik, Ini Penyebabnya
Kemudian, Karni Ilyas menilai pernyataan Mardani Ali Sera itu tak jauh berbeda dari usaha pemerintah membahas terorisme.
"Denger pernyataan PKS barusan, harusnya PKS juga udah ikut koalisi," usul Karni Ilyas.
Sedangkan, beberapa orang terdengar tertawa mendengar usulan Karni Ilyas itu.
"Harusnya ikut PDI," timpal politisi PDIP yang turut hadir, Kapitra Ampera.
Lantas, Mardani Ali Sera dengan tegas menolaknya.
Menurutnya, partai oposisi berfungsi sebagai penyeimbang suatu negara.
"Bang Karni, oposisi itu mulia, karena justru pemerintah ada kekuatan penyeimbangnya. Enggak semua ke sana," jawab Mardani Ali Sera tegas.
"Setuju," jawab Karni Ilyas singkat.
Lihat videonya mulai menit ke-11:14:
Mardani Ali Sera Tertawa Dengar Penyataan Tengku Zulkarnain soal Dugaan Lain Penyebab Penusukan Wiranto
Wakil Ketua MUI, KH. Tengku Zulkarnain angkat suara terkait penusukan Menkopolhukam Wiranto hingga membuat Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera tertawa pada Kamis (10/10/2019).
Tengku Zulkarnain menyanyangkan banyaknya opini yang langsung merujuk pada tindak terorisme dari suatu kejadian.
Padahal, banyak motif lain yang mungkin bisa terjadi pada kasus penusukan Wiranto.
"Ini kan akhirnya terbentuk opini yang liar, opini yang liar, masyarakat ini menilai dengan akalnya."
"Kalau radikal langsung ditunjuk radikal, afiliasinya ISIS padahal bisa saja ini orang frustasi," katanya.
Wakil Ketua MUI yang juga seorang ustaz ini lantas membeberkan sebuah teori dalam Kitab Imam Ghozali.
"Imam Ghozali dalam kitab Khiyalatul Mudin mengatakan, ruh manusia itu seperti tentara dia akan mencari kelompok yang sejenis dengannya," ungkap dia.
Lantas, ia memberikan contoh upacara HUT TNI yang membuat seorang tentara akan tertib mengikuti barisannya.
"Jam tujuh tentara semua sudah kumpul di halaman di Cilangkap itu, macam-macam ada dari JNI tempur, ada dari Kopassus, ada dari Angkatan Laut, Angkatan Udara bercampur, ngobrol-ngobrol. Begitu jam 7.30 diumumkan, 30 menit lagi upacara akan dimulai."
"Pasukan kembali ke induk pasukan masing-masing, langsung jadi tuh sekota, putih-putih," papar Tengku Zulkarnain.
• Bandingkan Kasus Wiranto dan Neno Warisman, Tengku Zulkarnain Sindir BIN: Kalau Bekerja Betu-betul
Agar pernyataanya bisa dipahami oleh pemirsa dengan lebih mudah, Tengku Zulkarnain turut menyinggung Banser yang tidak ikut dalam acara HUT TNI.
"Kopasus, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dia bersatu-bersatu. Banser enggak ada tuh di situ, karena memang enggak sejenis," jelas Tengku Zulkarnain memberi contoh.
Mendengar itu, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera yang turut hadir lantas tertawa.
"Yang sejenis saja," imbuh Tengku Zulkarnain.

Ia menduga, orang-orang yang telah melukai Wiranto bisa saja orang yang mengalami gangguan kejiwaan.
Mereka bisa jadi mengalami dendam tersendiri pada pemerintah.
Sehingga, mereka lantas mencari-cari kambing hitam atas apa yang telah mereka lakukan.
Mereka mencari kambing hitam yang juga sama-sama membenci pemerintah.
• Soal Wiranto Tak Berdarah, Hermawan Sulistyo: Mahasiswa Saya Ditusuk saat Demo Bisa Lari ke RS
"Nah ketika orang stress, diperlakukan seperti apa, jalan tol dibangun, diambil tanahnya mungkin enggak dibayar, dia sakit hati, dia akan mencari-cari orang yang juga sakit hati pada pemerintah," ungkapnya.
Sehingga, orang tak bisa langsung menuduh tindakan-tindakan kekerasan dihubungkan dengan terorisme.
"Mereka akan membuat kelompok kecil, enggak ada urusan itu dengan ISIS, enggak ada urusan dengan Al Qaida itu enggak ada, memang sama-sama sakit hati sama pemerintah," ucap Tengku Zulkarnain.
Lihat videonya mulai menit ke-4:46:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)