Breaking News:

Menkopolhukam Wiranto Diserang

Penusukan Wiranto Disebut Settingan karena Kunai Tak Berdarah, Polri Klarifikasi Tuduhan Rekayasa

Senjata kunai ala Naruto untuk tusuk Wiranto tak ada darah, Polri beri penjelasan soal tuduhan rekayasa, kunai berpindah dan tergesek.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube Talk Show tvOne
Karopenmas Brigjen Pol Dedi Prasetyo memberi klarifikasi soal tuduhan penusukan Wiranto hanya settingan. 

"Makanya sempat melukai orang yang melakukan melumpuhkan terhadap pelaku tersebut."

Berikut video lengkapnya (menit ke-1.08):

Diduga Nyinyiri Wiranto, Istri TNI Kopda BD Kodim Wonosobo Menangis dan Menyesal

Sementara itu, pengamat politik sekaligus Kepala Pusat Kajian Keamanan Nasional Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Kapuskambas UBJ) Hermawan Sulistyo turut menanggapi tuduhan rekayasa itu.

Dikutip TribunWow.com dari TribunJakarta.com, Selasa (15/10/2019), Hermawan menyorot pada senjata kunai yang digunakan untuk menusuk Wiranto.

Hermawan menganggap penusukan Wiranto bukanlah rekayasa lantaran senjata yang digunakan adalah jenis kunai yang dipakai ninja ratusan tahun lalu.

"Kalau rekayasa itu mengambil jenis senjata yang umum dipakai, tak spesifik. Kunai itu senjata yang digunakan ninja pada 300-500 tahun lalu," ujar Hermawan.

Hermawan menyebut kunai saat ini sudah sulit didapatkan lantaran jarang yang memakai.

Ketua Fraksi PAN DPRD DIY Angkat Bicara soal Cuitan Hanum Rais pada Wiranto: Tak Ada Pelanggaran

Ia juga menyebut pelaku sudah terlatih menggunakan senjata ini sehingga bukan orang sembarangan.

Maka dari itu, Hermawan mengimbau masyarakat untuk tidak berkomentar negatif sebelum mencari fakta empiris.

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (15/10/2019), selain Hermawan, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI La Nyalla Mattalitti juga membantah dugaan kasus itu sebagai rekayasa.

“Tapi saya menanggapi bahwa ada yang bilang kejadian ini settingan, saya yakin betul ini bukan settingan. Mana mungkin mau di-setting untuk ditikam, apalagi beliau ini kan penjabat tinggi,” ujar La Nyalla, Sabtu (12/10/2019).

La Nyalla juga sempat bertanya soal hasil operasi sehingga menganggap insiden ini tidak mungkin rekayasa.

“Saya tanya tadi hasil operasi itu 47 sentimeter usus dipotong baru disambung. Jadi masa settingan, mau korbankan diri kita,” kata La Nyalla.

(TribunWow.com/Ifa Nabila)

Tags:
Menkopolhukam Wiranto DiserangWirantoPandeglangBantenBrigjen Dedi PrasetyoPolri
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved